Hari Kesaktian Pancasila
Hari Kesaktian Pancasila Diperingati pada 1 Oktober, Ini Sejarah Singkatnya
Inilah sejarah peringatan Hari Kesaktian Pancasila, yang diperingati setiap tanggal 1 Oktober, mulai dari awal mula kejadian hingga penumpasannya.
Letkol Untung menunjuk Lettu Dul Arief menjadi ketua pelaksanaan penculikan.
Pasukan bergerak mulai pukul 03.00, enam Jendral menjadi korban penculikan dan pembunuhan yakni:
- Letjen. Ahmad Yani
- Mayjen. R. Soeprapto
- Mayjen. Haryono
- Mayjen. S. Parman
- Brigjen D.I. Panjaitan
- Brigjen Sutoyo
- Perwira Lettu Pierre Tandean
Keseluruhannya dimasukan ke dalam lubang di kawasan Lubang Buaya, Jakarta Timur.
Satu Jenderal selamat dalam penculikan ini yakni Jendral A.H. Nasution, namun putrinya menjadi korban yakni Ade Irma Suryani serta ajudannya Lettu. Pierre Tandean.
Korban lain ialah, Brigadir Polisi K.S. Tubun wafat ketika mengawal rumah Dr. J. Leimana.
Gerakan ini menyebar juga di Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta, Kolonel Katamso dan Letkol. Sugiono menjadi korban karena tidak mendukung gerakan ini.
Setelah berhasil menculik dan membunuh petinggi AD, PKI menguasai gedung Radio Republik Indonesia dan mengumumkan sebuah Dekrit yang diberi nama Dekrit no.1, yakni pernyataan bahwa gerakan G30S adalah upaya penyelematan negara dari Dewan Jendral yang ingin mengambil alih negara.
Baca juga: Presiden Jokowi Pimpin Upacara Hari Kesaktian Pancasila
Gerakan 30 September 1965 menyebabkan kebingungan terhadap masyarakat Indonesia, khususnya Jakarta.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.