Rabu, 1 Oktober 2025

Kepala BPOM Ajak Semua Pihak Fokus pada Aspek Kelola Lingkungan Berkelanjutan

BPOM mengingatkan industri obat dan makanan harus mendorong pengembangan teknologi inovatif yang ramah lingkungan.

Tribunnews.com/Fitri Wulandari
Penghargaan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk Keberlanjutan Lingkungan di Industri Farmasi dan Makanan 2023 dalam World Environment Day 2023 'Environmental Sustainability Corporate Governance di Industri Obat dan Makanan' di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Senin (17/7/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjaga kelestarian lingkungan secara berkelanjutan (sustainability) merupakan tanggung jawab seluruh manusia untuk mencegah bumi dari kerusakan yang semakin parah.

Isu lingkungan memang telah menjadi pembahasan secara global, semua negara kini concern terhadap isu ini, bahkan misi ini pun telah ada dalam 17 Target Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).

Baca juga: Daftar Jamu Tradisional Ilegal yang Masih Beredar Menurut BPOM

Concern ini pula lah yang mendorong Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memperluas aspek penilaiannya terhadap perusahaan yang bergerak di bidang industri obat dan makanan.

Perluasan itu kini mencakup bagaimana industri bertanggung jawab terhadap proses produksi yang ramah lingkungan.

Dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia atau World Environment Day 2023 bertajuk Environmental Sustainability Corporate Governance di Industri Obat dan Makanan, Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito menyampaikan pesan pentingnya mengenai peran penting para pemangku kepentingan (stakeholder) dalam menjaga kelestarian lingkungan terkait aspek industri obat dan makanan.

World Environment Day pada 2023, secara global mengangkat tema 'Beat Plastic Pollution'.

Namun pihaknya membawanya lebih luas ke arah yang lebih strategis, yakni bagaimana menuju Environmental Sustainable Governance, Badan POM mendukung produksi dan konsumsi obat dan makanan berkelanjutan di industri obat dan makanan," jelas Penny, dalam acara yang digelar di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Senin (17/7/2023).

Menurutnya, industri obat dan makanan memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kehidupan manusia.

"Produk-produk ini tidak hanya berdampak pada kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga pada lingkungan. Oleh karena itu, kerja sama antara pemerintah, industri, dan masyarakat sangatlah penting untuk mencapai tujuan keberlanjutan lingkungan," tegas Penny.

Salah satu aspek penting yang disoroti saat ini adalah inovasi teknologi dan perilaku.

Penny menegaskan bahwa industri obat dan makanan harus mendorong pengembangan teknologi inovatif yang ramah lingkungan.

"Seperti penggunaan bahan baku yang berkelanjutan dan proses produksi yang lebih efisien. Selain itu, perubahan perilaku konsumen juga perlu didorong, seperti mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan memilih produk yang lebih ramah lingkungan," tutur Penny.

Terkait dengan target ke-12 SDGs yakni 'konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab', kata dia, ini telah diterapkan di industri.

"Saya kira itu sangat penting sekali, karena industri terutama industri obat dan makanan tentunya menghasilkan limbah dari proses produksinya yang tidak saja mengandung limbah domestik, tapi juga limbah bahan berbahaya," tutur Penny.

Tentunya diharapkan para pelaku industri ini tidak hanya menggunakan bahan baku dan energi yang efisien, namun juga mendorong untuk reuse, reduce dan recycle serta menggunakan Energi Baru Terbarukan atau EBT.

"Nah saya kira juga untuk dunia industri, aspek lingkungan adalah salah satu risk yang harus dikelola dalam supply chain risk management. Karena saat ini sudah tidak lagi kita menggunakan term Corporate Social Responsibility (CSR), tapi sudah ada terminologi baru lagi, ESSG, Environmentally Sustainable Social Governance," kata Penny.

Pada acara tersebut, BPOM juga memberikan penghargaan untuk Keberlanjutan Lingkungan di Industri Farmasi dan Makanan 2023 yang terbagi dalam 7 kategori, meliputi:

Untuk kategori Industri Obat Penanaman Modal Asing (PMA), Otsuka Indonesia mendapatkan titanium, Boehringer Ingelheim Indonesia memperoleh platinum, Glaxo Wellcome Indonesia membawa pulang penghargaan gold, Abbot Indonesia mendapatkan silver dan Taisho Pharmaceutical mengantongi bronze.

Selanjutnya untuk kategori Industri Obat Penanaman Modal Dalam Negeri, Biofarma berhasil membawa pulang titanium, Hexpharm Jaya memperoleh platinum, Soho Industri Farmasi mendapatkan gold, Sanbe Farma Unit 3 memperoleh silver dan Otto Pharmaceutical membawa penghargaan bronze.

Lalu untuk kategori Industri Kosmetik Penanaman Modal Asing, penghargaan titanium berhasil dibawa pulang Procter & Gamble Operations Indonesia, L'oreal Indonesia mendapatkan platinum dan Beiersdorf Indonesia menyabet penghargaan gold.

Kemudian kategori Industri Kosmetik Penanaman Modal Dalam Negeri, terdapat Paragon Technology and Innovation yang mendapatkan titanium, Wings Group memperoleh platinum dan Sensatia Botanicals mengantongi gold.

Terkait kategori Industri Obat Tradisional, ada Industri Jamu dan dan Farmasi Sido Muncul yang memperoleh penghargaan titanium, Bintang Toedjoe mendapatkan platinum dan Kino Indonesia membawa pulang gold.

Ada pula kategori Industri Pangan Olahan Penanaman Modal Asing yakni Nestle Indonesia yang mengantongi titanium, Amerta Indah Otsuka membawa pulang platinum, Unilever Indonesia memperoleh gold, Frisian Flag Indonesia mendapatkan silver dan Danone Indonesia Group memperoleh bronze.

Terakhir, kategori Industri Pangan Olahan Penanaman Modal Dalam Negeri, Mayora Group mendapatkan titanium, Indofood Group memperoleh platinum, Santos Jaya Abadi mengantongi gold dan Bina Karya Prima membawa pulang silver.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved