Sabtu, 4 Oktober 2025

Mengenal Hari Filateli Nasional yang Diperingati Setiap 29 Maret, Ini Sejarahnya

Simak sejarah Hari Filateli Nasional yang diperingati setiap 29 Maret, kumpulan kolektor prangko diketahui sudah ada di Indonesia sejak jaman Belanda.

Editor: Daryono
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Peserta menunjukkan koleksi perangko pada Pameran Filateli Tingkat Dunia (World Stamp Championship - Indonesia 2022 - Simak sejarah Hari Filateli Nasional yang diperingati setiap 29 Maret, kumpulan kolektor prangko diketahui sudah ada di Indonesia sejak jaman Belanda. 

Kemudian berubah menjadi Perkumpulan Umum philateli Indonesia (PPI) pada 1965.

Akhirnya pada tahun 1985, berubah menjadi Perkumpulan Filatelis Indonesia (PFI).

Menurut sejarah, kolektor prangko pertama adalah Dr. Gray, seorang pejabat museum di Inggris yang mencari prangko melalui media The London Times pada 1841.

Kemudian istilah filateli sendiri baru muncul pertama kali pada 1864 setelah Masehi.

Lalu Herpin, seorang pengumpul prangko asal Perancis memperkenalkan istilah philateli.

Melalui karangannya yang berjudul Bapteme (Baptism) dan dimuat di majalah Perancis “Collectionneur de Timbres-Poste” yang terbit pada tanggal 15 Nopember 1864.

Baca juga: Koleksi Indonesia Raih The Best International Exhibit di Pameran Filateli Sharjah UAE

Tujuan menjadi Filateli

Pengertian Filateli merupakan kegiatan mengumpulkan, merawat mempelajari, dan mensosialisasikan prangko dan benda pos lainnya.

Hal itu dapat dilakukan melalui sistem pembinaan yang terencana, pameran, workshop, dan lokakarya, penyuluhan.

Serta berbagai lomba filateli di tingkat nasional maupun internasional.

Dilansir dari laman Pemkot Bogor, tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat khususnya generasi muda Indonesia terhadap perkembangan perangko dari jaman ke jaman.

Seorang pengumpul prangko yang menekuni hobinya dengan sungguh-sungguh-sungguh, akan memperoleh pengetahuan umum yang sangat luas.

Prangko yang diterbitkan berbagai negara menampilkan gambar-gambar yang variatif berkaitan dengan sejarah, ekonomi, politik, budaya, flora, fauna dan sebagainya.

Bahkan hampir seluruh peri kehidupan manusia tercermin pada prangko yang secara resmi diterbitkan oleh negara-negara yang berdaulat di seluruh dunia.

Pada dasarnya prangko telah mengabadikan dan mendokumentasikan peradaban kehidupan manusia di muka bumi.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved