Sabtu, 4 Oktober 2025

Polda Metro Jaya Tetapkan 7 Orang Sebagai Tersangka Kasus Bentrok Antar-Kelompok di Depok

Ia mengatakan penetapan tujuh orang tersangka itu usai sebelumnya pihak Ditreskrimum Polda Metro Jaya telah mengamankan sebanyak 14 orang imbas kasus

Tribunnews.com/Fahmi Ramadhan
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko. Polisi dikabarkan telah menangkap sebanyak 14 orang imbas bentrok antar dua kelompok yang mengakibatkan satu orang tewas berinisial MSL (42) di Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Sabtu (11/2/2023) kemarin 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polda Metro Jaya menetapkan tujuh orang sebagai tersangka dalam kasus bentrok antar kelompok yang menewaskan satu orang di Perumahan Rafles Hills, Depok, Jawa Barat, Sabtu (11/2/2023) lalu.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan penetapan tujuh orang tersangka itu usai sebelumnya pihak Ditreskrimum Polda Metro Jaya telah mengamankan sebanyak 14 orang imbas kasus tersebut.

"Dari hasil proses penyidikan ditetapkanlah beberapa tersangka, ada tujuh tersangka," ucap Trunoyudo kepada wartawan, Senin (13/2/2023).

Adapun ketujuh tersangka itu yakni NJ, ML, SA, SAH, AL, B dan RR.

Dikatakan Kabid Humas, ketujuh tersangka itu memiliki peran masing-masing dan terlibat langsung dalam kasus penganiayaan yang menewaskan seorang pria bernama M. Sufri.

"Yang pertama inisial NJ ini berperan yang melukai korban dengan menggunakan sajam sehingga mengakibatkan korban M Sufri meninggal dunia," jelasnya.

Kemudian tersangka kedua bernisial ML, dijelaskan Trunoyudo adalah pihak yang memiliki persoalan pribadi berupa hutang-piutang dengan seseorang bernisial L.

"Tersangka ML ini yang berperan memilili masalah pribadi dengan L," ujarnya.

Baca juga: Polisi Bentuk Tim Internal Selesaikan Bentrok Urusan Utang yang Tewaskan Satu Orang di Depok

Sedangkan tersangka ketiga yakni SA memiliki peran yakni melakukan pemukulan terhadap korban berinisial R.

Adapun tersangka ke empat, yang berinisial SAH disebut memiliki peran membawa senjata tajam dan turut melakukan penganiayaan terhadap R dan rekan-rekannya yang juga menjadi korban.

"Kelima tersangkanya adalah AL perannya adalah melakukan dengan menggunakan kursi terhadap I. Tersangka B berperan melakukan terhadap korban I dan tersangka RR berperan melakukan pemukulan atau penganiayaan terhadap I," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Polda Metro Jaya pastikan penyebab bentrok antar kelompok di Cimanggis, Depok, Jawa Barat yang menewaskan satu orang berinisial MSL (42) dikarenakan persoalan hutang piutang.

Menyikapi kasus ini Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko pihaknya juga telah mengamankan 14 orang terkait aksi yang disebutnya sebagai pengeroyokan tersebut.

"14 orang ini ada inisial ML, EP, AD, HM, N, RR, AL BU, HAR, SB, SAL, ABR, SH, dan SAH. Keempat belas ini secara maraton dilakukan proses pemeriksaan untuk lebih dalam," ucap Trunoyudo kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Minggu (12/2/2023).

Selain korban tewas, dikatakan dalam insiden tersebut dua orang dikabarkan juga mengalami luka dan saat ini sudah dirawat di ruma sakit.

"Korban dua yang luka Pak Kapolres sudah mendatangi ke rumah sakit, dan sekali lagi dalam kejadian ini sungguh sangat disesalkan," jelasnya.

Latar belakang Kasus

Adapun kasus tersebut dijelaskan Trunoyudo bermula dari persoalan hutang piutang dari dua orang berinisial L dan M.

"Latar belakang ini terjadinya urusan bisnis antara pihak L dan M, L dan M ini terkait utang piutang, pinjam meminjam uang," ujarnya.

Namun demikian ia pun menyayangkan persoalan itu tak diselesaikan dengan cara baik-baik.

Dikatakan Trunoyudo, pihaknya pun hingga kini masih mendalami lebih lanjut terkait persoalan yang berujung tewasnya MSL dan dua lainnya mengalami luka-luka.

"Yang sebenarnya kalau ini diselesaikan secara persuasif melalui rukun warga ini akan terselesaikan dengan aman," kata dia.

"Namun demikian ini masih didalami, proses pemeriksaan belum sampai di situ, tentunya mari sama2 menjaga keamanan dan ketertiban," sambungnya.

Sebelumnya diberitakan, Polisi dikabarkan telah menangkap sebanyak 14 orang imbas bentrok antar dua kelompok yang mengakibatkan satu orang tewas berinisial MSL (42) di Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Sabtu (11/2/2023) kemarin.

Kapolres Metro Depok, Kombes Pol Anwar Fuady mengatakan, bahwa kejadian tersebut lantaran adanya unsur bisnis dan hutang piutang yang berujung tewasnya MSL.

"Untuk dugaan bisnis dan hutang piutang. Sudah 14 orang diamankan dan saat ini sedang dilakukan pemeriksaan," ucap Anwar ketika dihubungi Tribunnews.com, Minggu (12/2/2023).

Adapun kasus tersebut dikatakan Anwar saat ini sudah dalam penannganan pihak Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

"Sudah diperiksa di Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan telah ditangani Polda Metro Jaya," jelasnya.

Adapun terkait hal ini, dilansir dari TribunJakarta.com, bentrokan antarkelompok terjadi di Perumahan Raffles Hills Cibubur, Harjamukti, Cimanggis, Kota Depok, Sabtu (11/2/2023) siang.

Bentrokan ini mengakibatkan seorang pria berinisial MSL (42) tewas di lokasi kejadian.

Warga sekitar, Rudi, mengatakan, peristiwa ini terjadi sekira pukul 14.30 WIB.

Saat itu, datang satu kelompok beranggotakan 10 orang menggunakan mobil, dan langsung menyerang kelompok lawan yang sedang berkumpul di perumahan tersebut.

“Cepat (peristiwanya), mereka datang langsung melakukan pemukulan. Marah-marah habis itu serang terus pukul-pukulan,” ujar Rudi dikonfirmasi wartawan, Minggu (12/2/2023).

Rudi mengatakan dirinya sempat mencoba membubarkan pertikaian tersebut. Namun apadaya, pertikaian itu semakin memanas hingga berujung aksi saling serang menggunakan senjata tajam.

Lebih lanjut, Rudi berujar korban tewas berasal dari kelompok yang datang ke perumahan tersebut.

“Dari pihak mereka (kelompok yang datang), satu orang (korban tewas),” tuturnya.

Sementara itu, Ketua RT setempat, Zandy, mengatakan, pertikaian berujung maut ini diduga dipicu persoalan utang-piutang.

“Antar kelompok pokoknya hutang piutang,” ucapnya singkat dikonfirmasi terpisah.

Dari informasi yang dihimpun, terdapat korban luka lainnya dari kelompok lawan yang meninggal dunia, dan kini tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Meilia.

Hingga tadi malam, kepolisian dari Resort Metro Depok dan Polda Metro Jaya masih berjaga di lokasi kejadian dan juga rumah sakit tempat korban luka dirawat, untuk mencegah adanya bentrok susulan antar dua kelompok ini.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved