Minggu, 5 Oktober 2025

Polisi Tembak Polisi

Mendapatkan Kabar Richard Eliezer Tembak Joshua, Putri Candrawathi: Saya Sangat Kaget 

Terdakwa pembunuhan berencana Putri Candrawathi mengatakan dirinya sangat kaget mengetahui kabar bahwa Richard Eliezer tembak Joshua hingga tewas

Editor: Johnson Simanjuntak
YouTube Tribunnews.com
Putri Candrawathi saat membacakan nota pembelaan atau pleidoi dalam kasus pembunuhan Brigadir J, Rabu (25/1/2023) di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terdakwa pembunuhan berencana Putri Candrawathi mengatakan bahwa dirinya sangat kaget mengetahui kabar bahwa Richard Eliezer tembak Joshua hingga tewas.

Pernyataan tersebut itu disampaikan Putri Candrawathi dalam sidang lanjutan persidangan agenda pledoi dalam kasus tewasnya Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (25/1/2023).

"Yang mulia, Pada tanggal 9 Juli 2022, pagi hari, suami saya menjelaskan bahwa Richard telah menembak Yosua hingga meninggal dunia. Saya pun sangat kaget mendengar kabar tersebut," kata Putri Candrawathi di persidangan.

"Suami menyampaikan sudah melaporkan pada Pak Kapolri peristiwa tembak menembak antara Yosua dan Richard yang disebabkan karena Yosua melakukan pelecehan terhadap saya," sambungnya.

Putri Candrawathi melanjutkan waktu dijelaskan hal tersebut, dirinya betul-betul marah kepada suaminya karena dibawa-bawa dalam peristiwa tersebut. 

"Tapi suami saya menyampaikan bahwa cerita tersebut sudah dilaporkan ke Kapolri dan dijelaskan juga ke Richard, Ricky, dan Kuat saat dilakukan pemeriksaan setelah kejadian penembakan di rumah Duren Tiga," jelasnya.

Adapun sebelumnya dalam persidangan Putri Candrawathi mengatakan bahwa dirinya mengalami perbuatan keji hingga diancam akan dibunuh oleh Joshua.

"Saya tidak mengerti, mengapa ini harus terjadi kepada saya tepat di hari pernikahan kami yang ke-22. Yosua melakukan perbuatan keji terhadap saya," kata Putri Candrawathi di persidangan.

Putri melanjutkan bahwa Joshua telah melakukan kekerasan seksual, menganiaya dan mengancaman akan membunuhnya. Bukan hanya bagi dirinya juga bagi orang-orang yang ia cinta. Jika ada orang yang mengetahui apa yang ia lakukan.

"Yang mulia, saya takut. Sangat ketakutan saat itu. Atas peristiwa itu mengalami trauma yang mendalam dalam diri saya, hingga saat ini rasa malunya yang berkepanjangan. Bukan hanya bagi saya, tetapi juga seluruh anggota keluarga kami," sambungnya.

Dikatakan Putri Candrawathi dalam goncangan jiwa yang berusaha ia pendam dengan segala tenaga yang tersisa, ia memutuskan segera kembali ke Jakarta pada hari Jumat, 8 Juli 2022. 

"Sepanjang perjalanan, saya beristirahat serta menguatkan hati saya untuk memberanikan diri bercerita pada orang yang paling saya percayai, yakni suami saya bapak Ferdy Sambo," kata Putri.

Baca juga: Dalam Pledoinya, Putri Candrawathi Bersikukuh Jadi Korban Kekerasan Seksual: Kejadian Sangat Pahit

"Sebagai seorang isteri kepada siapa lagi saya harus menceritakan kepedihan ini kalau tidak pada Suami orang yang paling saya cintai dan pelindung bagi keluarga kami sekeluarga," tutupnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved