Polisi Tembak Polisi
Daftar Pengakuan Putri Candrawathi: Kekeh Jadi Korban Pelecehan, Sebut Brigadir J Arogan
Simak daftar pengakuan Putri Candrawathi dalam sidang, Rabu (11/1/2023). Kekeh jadi korban pelecehan, sebut Brigadir J arogan.
Terkait perbuatan Ferdy Sambo membunuh Brigadir J, Putri Candrawathi mengaku tak menyangka sang suami bisa bertindak kelewat batas.
Karena itu, ia pun kembali meminta maaf pada keluarga Brigadir J dan para ajudannya yang terseret dalam kasus ini.
Baca juga: Putri Candrawathi Soal Ferdy Sambo Tak Langsung Tanggapi Cerita Pelecehan: Dia Terlalu Cinta Polri
"Saya juga tidak pernah menyangka suami saya akan seemosi dan bertindak sejauh ini."
"Karena saya tahu suami saya sangat mencintai seragam cokelatnya dan Institusi Polri," ungkap Putri.
"Mungkin kalau untuk Dek Yosua almarhum saya mungkin ini menyampaikan permohonan maaf kepada kedua orang tua dari Dek Yosua," tuturnya.
7. Malu dan takut tak diterima Ferdy Sambo

Karena mengaku menjadi korban pelecehan seksual oleh Brigadir J, Putri Candrawathi mengatakan dirinya sempat merasa malu.
Hal ini dirasakannya saat memberi tahu sang suami, Ferdy Sambo, soal insiden pelecehan yang terjadi di Magelang.
"Sebagai korban kekerasan seksual, tidak mudah untuk menyampaikan, bahkan kepada suami saya sendiri, saya sebenarnya malu," ucap Putri Candrawathi.
Tak hanya malu, Putri Candrawathi juga merasa takut dirinya tidak akan dicintai dan diterima oleh Ferdy Sambo jika sang suami tahu dirinya telah dilecehkan.
"Karena saya takut apabila saya mengutarakan peristiwa tersebut, suami saya tidak akan mencintai saya dan tidak mau menerima saya kembali," katanya sambil menangis.
8. Tak visum karena merasa malu
Dalam persidangan, Putri Candrawathi mengaku dirinya memang tak melakukan visum pasca-pelecehan.
Alasannya, karena ia merasa bingung dan malu mengenai apa yang telah terjadi padanya.
Putri Candrawathi mengatakan ia hanya bisa berdiam diri setelah dilecehkan oleh Brigadir J.
"Saya tidak melakukan visum," katanya.
"Sebenarnya setelah kejadian saya itu hanya bisa diam dan tidak bisa berkata apa apa karena saya bingung dan malu tentang apa yang terjadi kepada saya. Dan saya tidak tahu harus bagaimana sebenarnya," tuturnya.
Lebih lanjut, Putri Candrawathi menambahkan pihaknya sempat berkesempatan menceritakan insiden tersebut kepada dokter psikolog.
Namun, dia tak mau karena merasa pelecehan seksual adalah aib bagi dirinya.
"Waktu itu pun ada psikolog tapi saya juga saya tidak berani menceritakan. Karena bagi saya ini adalah aib yang membuat malu," pungkasnya.
9. Ferdy Sambo sempat akan kembali ke Magelang

Putri Candrawathi mengungkapkan Ferdy Sambo sempat akan kembali ke Magelang setelah mendengar cerita dari sang istri tentang Brigadir J yang melakukan pelecehan.
Sebagai informasi, Ferdy Sambo sudah lebih dulu pulang ke Jakarta pada 7 Juli 2022 pagi, sedangkan Putri Candrawathi dan rombongannya masih di Magelang.
"Tengah malam, saya tidak tahu jamnya, tapi sudah sunyi sekali. Saya sampaikan bahwa Yosua masuk ke kamar saya dan berlaku kurang ajar sama saya."
"Lalu saya menangis dan saya ingin pulang ke Jakarta. Dan saya sampaikan ke suami saya tidak usah menghubungi Adc nanti malah akan terjadi ribut-ribut," kisahnya.
"Lalu suami saya menyampaikan dia ingin ke Magelang, tapi saya bilang tidak usah besok saja saya yang pulang. Saya ingin pulang ke Jakarta," kata Putri Candrawathi.
10. Tak tahu maksud perkataan Kuat Maruf
Saat Putri Candrawathi ditemukan tergeletak di depan kamar mandi rumah Magelang, Susi sempat memanggil Kuat Maruf untuk meminta bantuan.
Setelahnya, Kuat Maruf sempat turun dari lantai dua dan terdengar ribut dengan Brigadir J.
Mendengar keributan itu, Putri Candrawathi berinisiatif memanggil Kuat untuk menenangkannya.
Tetapi, saat di dalam kamar, Kuat justru meminta Putri Candrawathi agar melapor pada Ferdy Sambo.
"Terus dia ada menyampaikan, 'Ibu harus lapor bapak, Bu supaya tidak jadi duri dalam rumah tangga Ibu'," kata Putri Candrawathi menjelaskan kepada Majelis Hakim.
Majelis Hakim pun menanyakan maksud dari ucapan Kuat itu.
Namun, Putri Candrawathi tidak mengetahui maksud dari duri dalam rumah tangga tersebut.
"Mohon izin, Yang Mulia. Mungkin bisa ditanyakan kepada Kuat sendiri maksudnya apa," tandasnya.
11. Sebut Brigadir J sebagai sosok yang arogan

Putri Candrawathi mengungkapkan Brigadir J adalah sosok yang arogan.
Ia mengaku pernah menegur almarhum karena pernah memarahi tukang ojek setelah menyenggol di jalan raya.
Teguran itu disampaikan Putri Candrawathi lewat Bripka RR.
"Saya minta tolong Dek Ricky karena Dek Ricky paling senior di situ, jadi dia bersifat mengayomi Adc lainnya yang juniornya."
"Waktu itu saya minta Dek Ricky untuk menyampaikan ke Dek Yosua agar selalu mengingatkan ke yang lainnnya juga bahwa tidak arogan di jalan," ungkapnya.
Lebih lanjut, Putri Candrawathi mencontohkan sikap arogan Brigadir J saat berada di jalan raya.
Ia mengaku pernah melihat sebanyak dua kali, dimana Brigadir J memarahi seorang tukang ojek.
Saat itu, Putri Candrawathi menegur langsung Brigadir J.
"Karena pernah dua kali Yosua itu menyenggol tukang ojek, lalu dia buka kaca dia marah ke tukang ojek itu."
"Akhirnya saya yang minta maaf ke tukang ojeknya, saya bilang ke Yosua saat itu, 'Jangan arogan Dek, kasian tukang ojeknya' itu dua kali dia begitu," ungkapnya.
Karena itu, Putri Candrawathi menyatakan dirinya meminta agar Bripka RR mengingatkan para ajudan untuk tidak arogan di jalan raya.
Khususnya, para ajudan juga diminta untuk mentaati lalu lintas yang berlaku.
"Saya bilang ke Dek Ricky waktu itu, minta tolong untuk menyampaikan jangan arogan di jalan dan tetap hati-hati supaya tidak tabrakan, dan juga waktu itu Yosua sering menceritakan teman-temannya."
"Kalau misalkan teman-temannya ada yang tidak berkenan sama dia, dalam arti pekerjaannya tidak dikerjakan," jelasnya.
12. Tak lihat jasad Brigadir J di Duren Tiga

Saat eksekusi Brigadir J di Duren Tiga, Putri Candrawathi berada di kamar lantai dua.
Setelah penembakan dilakukan, Putri Candrawathi dijemput Ferdy Sambo dan akan diantar kembali ke rumah Jalan Saguling.
Tapi, saat turun dari lantai dua, ia mengaku tak melihat jasad Brigadir J karena dirangkul Ferdy Sambo dengan cara didekap ke dada.
"Tidak, Yang Mulia. Suami saya merangkul begini," akunya.
13. Depresi berat setelah pembunuhan Brigadir J
Pasca-pembunuhan Brigadir J, Putri Candrawathi mengungkapkan dirinya didampingi psikiater dan diresepkan obat.
Berdasarkan analisa psikiater dan dokter, ia mengalami depresi berat karena pembunuhan Brigadir J.
Setiap malam, Putri Candrawathi mengaku dirinya selalu bermimpi buruk.
"Saya sampaikan kalau malam saya selalu mimpi buruk dan terkejut. Saya depresi berat," ungkapnya.
14. Tak merasa membunuh siapa-siapa
Putri Candrawathi mengaku tak tahu soal dakwaan yang dilayangkan padanya dalam kasus Brigadir J.
Bahkan, ia tak merasa telah membunuh siapapun.
Pasalnya, menurut Putri Candrawathi, ia tidak ikut serta dalam penembakan Brigadir J.
Putri Candrawathi juga mengaku tak tahu soal kedatangan Ferdy Sambo yang menyusulnya ke rumah dinas Duren Tiga.
Padahal, kala itu, ia hanya ingin melakukan isolasi mandiri di rumah dinas.
"Saya tidak tahu di mana salah saya hingga saya harus menjadi terdakwa seperti ini. Saya tidak membunuh siapa-siapa," katanya.
"Saya tidak tahu kalau suami saya akan datang ke Duren Tiga. Dan pada saat peristiwa penembakan itu terjadi, saya sedang dalam keadaan istirahat di kamar tertutup," lanjutnya.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Igman Ibrahim/Rizki Sandi Saputra/Danang Triatmojo/Ashri Fadilla)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.