PDIP Tunjukan Marwahnya sebagai Partai Modern Tapi Tak Tinggalkan 'Elan Kerakyatan'
PDIP disebut bertransformasi menjadi partai modern, tanpa meninggalkan ideologi atau khittahnya sebagai partai 'Wong Cilik'.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama Ari Junaedi menyebut, PDIP bertransformasi menjadi partai modern, tanpa meninggalkan ideologi atau khittahnya sebagai partai 'Wong Cilik'.
Ari menilai, selama 10 tahun belakangan ini, partai pimpinan Megawati Soekarnoputri terus konsisten menjaga marwah sebagai partai kerakyatan.
Hal itu bisa dilihat bagaimana PDIP akan memasuki usia ke-50 tahun dan memiliki posisi berbeda dari partai politik lainnya.
"Menurut saya dari semua partai politik, hanya PDIP yang menunjukkan marwahnya sebagai partai modern tapi tidak meninggalkan elan dia, elan partai sebagai partai kerakyatan," kata Ari kepada waratawan, Rabu (4/1/2023).
Ari pun menilai, untuk menjadi partai modern, PDIP tak ujug - ujug dilakukan. Karena, partai berlambang banteng moncong putih itu telah melewati jalan panjang dan teruji, sejak melawan rezim otoriter Orde Baru sampai menjadi oposisi pasca reformasi.
Doktor Komunikasi Politik itu bahkan menilai, perpolitikan di Tanah Air menjadi berwarna sejak PDIP berada di pemerintahan dan menempatkan banyak kadernya memimpin eksekutif dan legislatif.
Terbukti, PDIP bertindak ketika si lemah mendapatkan tekanan dari kelompok - kelompok esktremis dan berusaha mengganti ideologi Pancasila.
"PDIP tidak boleh di luar pemerintahan. Apalagi semangatnya hattrick, tidak hanya hattrick tapi seterusnya. Saya tidak bisa membayangkan di Republik ini tidak ada PDIP. Bagaimana tindakan intoleransi, Anti-Kebinekaan, tidak ada menjadi pelawan atau pembela dari Pancasila- NKRI," ucap Ari.
"Menurut saya eksistensi dari PDIP tidak boleh berhenti," sambungnya.
Hal lain menjadi catatan Ari adalah bagaimana PDI Perjuangan tidak terjebak pada pragamatisme politik, yang hanyak sibuk ketika Pemilu mau digelar.
Politik coba disederhanakan dan didekatkan lewat banyak aktivitas di keseharian hidup rakyat. Sosialiasi mitigasi kebencanaan, edukasi stunting, pembentukan organ partai di bidang kebudayaan, mempertahankan sertifikat ISO, pengakuan sebagai satu - satunya partai politik bahkan di Asia Tenggara sebagai organisasi berstandar internasiol lewat penilaian sistem manajemen dan mutu layanan.
Baca juga: Survei Indikator: Elektabilitas PDIP Teratas, Golkar, Gerindra, dan Demokrat Bersaing Ketat
Semua capaian itu juga tanpa meninggalkan proses kaderisasi yang rutin dilakukan lewat Sekolah Kepemimpinan Kader di Sekolah Partai Lenteng Agung, Jakarta dan masifnya pembangunan gedung partai di seluruh Indonesia.
Ari pun menambahkan, kerja-kerja politik PDIP dilaksanakan secara profesional.
"Itu karena satu ada soliditas partai yang diketuai Ibu Megawati Soekarnoputri. Partai itu adalah ruh-nya di Ibu Mega. Dan kemudian adalah; sistem kesekertariatan partai yang dibangun. Menurut saya, di era-nya Pak Hasto Kristiyanto ini makin memperlihatkan, bahwa partai itu (bisa dilihat) dari administrasi perkantoran semuanya diatur dengan manajemen modern. Ada aplikasi, semua badan - badan partai berjalan. Itu yang menjadi pembeda PDIP dengan partai lain. Karena PDIP tidak asyik, tidak hanya yang diurus politik saja. Tapi bagaimana sampai partai ini juga mengurusi masakan (gizi rakyat) lewat resep masakan," papar Ari.
"Kalau sekarang disebut partai PDIP itu menjadi partai pelopor-partai inisiator, menjadi awal. Menjadi penemu awal gerakan - gerakan partai modern. Saya melihat (contoh) di sekolah kepemimpinan di sekolah partai, itu kan PDIP yang punya," sambungnya.
Seloroh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Tak Tahan AC Setelah Bebas dari Rutan KPK |
![]() |
---|
Petani Sulit Raup Untung, PDIP Minta Pemerintah Evaluasi Harga Gabah |
![]() |
---|
Hari Tani, PDIP Tangsel Dorong Urban Farming di Tengah Keterbatasan LahanĀ |
![]() |
---|
Petani Keluhkan Irigasi dan Solar, PDIP: Kedaulatan Pangan Harga Mati, Petani Harus Sejahtera |
![]() |
---|
Kata NasDem, PDIP, hingga Pengamat soal Jokowi Perintahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.