Angka Inflasi Turun Di Kalteng, Ketua TPID : Tidak Lepas Dari Kerja Keras Pemprov Kalteng
Angka inflasi di Kalimantan Tengah pada bulan November 2022 cukup mengkhawatirkan karena menduduki peringkat dua secara nasional
TRIBUNNEWS.COM, PALANGKARAYA - Angka inflasi di Kalimantan Tengah pada bulan November 2022 cukup mengkhawatirkan karena menduduki peringkat dua secara nasional dengan angka 6,97 persen (yoy). Pemprov Kalteng bertindak dengan berbagai upaya untuk menekan angka inflasi di Kalteng. Setelah satu bulan berlalu, akhirnya angka inflasi turun di angka 6,32 persen (yoy) dan menduduki peringkat sembilan secara nasional.
Sebagai informasi, inflasi di Kalteng pada bulan Agustus 2002 menduduki peringkat tiga secara nasional dengan angka inflasi 6,94 persen (yoy), pada bulan September menduduki peringkat dua secara nasional dengan angka inflasi 8,12 persen (yoy), dan pada bulan Oktober menduduki peringkat empat secara nasional dengan angka inflasi 7,10 persen (yoy).
Sekretaris Daerah H. Nuryakin selaku Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah ( TPID) mengatakan bahwa keberhasilan menurunkan angka inflasi di Kalteng tidak terlepas dari upaya Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dan TPID melaksanakan berbagai upaya menekan laju inflasi, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
“Kita perlu bersyukur dengan kita melaksanakan pasar murah dan pasar penyeimbang, BLT hingga Bansos yang dilaksanakan secara masif di seluruh kabupaten dan kota, mampu mempertahankan daya beli masyarakat, Alhamdulilah secara nasional inflasi kita bisa turun dari posisi ke dua ke posisi enam pada akhir Desember 2022, dan ini sebagaimana harapan bapak Gubernur, akhir tahun optimis angka inflasi akan turun” ucap Nuryakin.
Lebih lanjut Nuryakin menyebut, keberhasilan menurunkan angka inflasi tersebut di samping upaya yang dilakukan, tidak terlepas juga dari ide dan gagasan Gubernur Kalimantan Tengah yang didukung oleh masyarakat, diantaranya aksi Gerakan Tanam Bawang Merah dan Cabai (GERTAM BABE) BERKAH dan gerakan pemanfaatan lahan dan pekarangan untuk menanam kebutuhan jangka pendek.
“Gagasan bapak Gubernur sederhana, namun mudah dilakukan, dan hal itu disambut baik oleh masyarakat. Gerakan tanam bawang merah dan cabai dan pemanfaatan lahan dan pekarangan, telah merubah pola pikir masyarakat dari konsumtif menjadi inovatif dan kreatif” imbuhnya.
Masalah inflasi menjadi perhatian serius Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, pada setiap kesempatan, Gubernur H. Sugianto Sabran selalu mengingatkan bahkan menginstruksikan kepada bupati/ wali kota agar menganggarkan secara khusus untuk ketahanan pangan di masing-masing daerah. Hal ini dilakukan tentu bercermin dari inflasi yang terjadi saat ini, agar masing-masing daerah kedepan memiliki daya tahan yang kuat apabila terjadi inflasi lagi.(*)
Prakiraan Cuaca Palangkaraya 1 September 2025, BMKG: Berawan Tebal Tapi Tak Hujan |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Palangkaraya, Kamis 28 Agustus 2025, BMKG: Hujan Sedang dari Siang hingga Sore |
![]() |
---|
Buka Gerakan Pangan Murah, Mendagri Tito Tekankan Intervensi Stok Beras Guna Kendalikan Inflasi |
![]() |
---|
Ini Respons Ahli Waris dan Pemkab Usai Putusan PN Pangkalan Bun soal Tanah 10 Hektare di Kobar |
![]() |
---|
Lonjakan Harga Beras Guncang Jepang, Inflasi Ancam Kekuasaan PM Ishiba |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.