Jumat, 3 Oktober 2025

Bedah Buku “Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta” oleh para Rektor di Universitas Terbuka

Megawati Soekarnoputri menghadiri acara bedah buku “Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta” yang ditulis oleh sejumlah rektor universitas.

Ist
Presiden Kelima RI yang juga Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Prof.Dr.(HC) Megawati Soekarnoputri menghadiri acara bedah buku “Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta” yang ditulis oleh sejumlah rektor universitas. Acara bedah buku itu dilaksanakan secara hybrid, dipusatkan di Universitas Terbuka Convention Center, Pamulang, Tangerang Selatan, Rabu (21/12/2022). 

TRIBUNNEWS.COM,  TANGSEL - Presiden Kelima RI yang juga Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Prof.Dr.(HC) Megawati Soekarnoputri menghadiri acara bedah buku “Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta” yang ditulis oleh sejumlah rektor universitas.

Acara bedah buku itu dilaksanakan secara hybrid, dipusatkan di Universitas Terbuka Convention Center, Pamulang, Tangerang Selatan, Rabu (21/12/2022). 

Secara fisik, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto hadir bersama ratusan peserta bedah buku.

Sebagai pembahas dalam bedah buku adalah Bonnie Triyana (sejarawan) dan Dr. Karjono (Wakil Ketua BPIP).

Menurut Hasto, bedah buku Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta sangat penting.

“Sebab Bung Karno dan Bung Hatta meretas jalan kemerdekaan melalui kepemimpinan intelektual tentang ide, gagasan kemerdekaan Indoneaia dan kemudian membumikan dalam gerakan melalui organisasi yang membangun kesadaran rakyat,” kata Hasto.

Menurutnya, banyak keteladanan Bung Karno dan Bung Hatta yang bisa dipelajari dari buku itu dan hal tersebut bisa menjadi jalan kepemimpinan bagi mahasiswa yang sedang mengembleng dirinya untuk menjadi calon pemimpin. 

“Ambil ide, daya imajinasi, semangat juang dan konsostensi dari pendiri bangsa tersebut, termausk bagaimana menghadirkan pemimpin negarawan yang berkarakter,” kata Hasto.

Buku Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta ditulis oleh Fatah Sulaiman dkk.

Editor buku setebal 224 halaman itu antara lain Ojat Darojat, Fatah Sulaiman, Nurhasan, Fathur Rokhman, Ganefri, dan Miftahil Ilmi.

Sementara penulisnya adalah para rektor yang tergabung dalam Asosiasi Rektor Merah Putih. Buku itu diterbitkan oleh Universitas Terbuka.

Baca juga: Bedah Buku Petunjuk Nabawi Menghadapi Fitnah dan Mengatasi Konflik, Ini Penekanan Abdul Muti

Hasto menuliskan epilog buku itu, sementara Megawati menuliskan prolognya. Sementara Mendikbudristek RI Nadiem Makariem menuliskan sambutannya di bagian awal buku.

Dalam prolog buku itu, Megawati menuliskan mengenai Pancasila hingga soal sejarah perjuangan Indonesia dalam melaksanakan tugas-tugas konstitusional bagi dunia. 

“Sumbangan Indonesia terhadap peradaban dunía nampak dalam peran aktif Indonesia di dalam mendorong kemerdekaan negara Maroko, Tunísia, Aldjazair, Sudan, Pakistan dIl. Kesemuanya sangat membanggakan, dan hal tersebut terjadi justru ketika Indonesia mash dalam kondisi yang serba terbatas,” tulis Megawati.

“Kritik atas situasional saat ini, dengan kondisi yang tentunya lebih baik, seharusnya kepemimpinan Indonesia bagi dunia semakin besar. Namun mengapa yang terjadi justru sebaliknya. Mentalitas bangsa pejuang nampak meredup; nasionalisme bangsa semakin meluntur; keyakinan untuk berani berdaulat dan berani berdiri di atas kaki sendiri juga tereduksi.”

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved