Jumat, 3 Oktober 2025

Sejarah dan Makna Hari Pahlawan pada 10 November

Simak sejarah dan makna dari Hari Pahlawan yang diperingati setiap tanggal 10 November setiap tahunnya untuk memperingati peristiwa di Surabaya

Penulis: Pondra Puger Tetuko
Editor: Tiara Shelavie
Biro Pers Sekretariat Presiden /Laily Rachev
Presiden RI Joko Widodo bertindak sebagai inspektur upacara pada Upacara Ziarah Nasional Peringatan Hari Pahlawan tahun 2021 di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Rabu (10/11/2021).// Sejarah dan makna Hari Pahlawan yang diperingati pada 10 November setiap tahunnya. 

Selain itu, pihak Inggris juga mengeluarkan Ultimmatum bahwa 10 November 1945 meminta Indonesia uuntuk menyerahkan senjata dan berhenti melakukan perlawanan kepada AFNEI dan NICA.

Serta mengancam akan menggempur Kota Surabaya dari darat, laut, dan udara apabila Indonesia tidak mematuhi perintah Inggris.

Namun, ultimatum tersebut tidak ditaati oleh masyarakat Surabaya dan mengakibatkan pertempuran yang sangat dahsyat selama kurang lebih tiga minggu.

Baca juga: Sosok H Salahuddin bin Talabuddin yang Akan Diberi Gelar Pahlawan Nasional dari Maluku Utara

Dilansir laman semarangkota.go.id, dalam medan perang itu mengakibatkan 20.000 rakyat Surabaya menjadi korban, 150.000 warga terpaksa meninggalkan Surabaya.

Sedangkan, prajurit Inggris yang tewas berjumlah 1.600 di Surabaya yang saat itu jadi mendapat julukan 'Nerala'.

Kemudian kota Surabaya dikenang sebagai kota pahlawan.

Diketahui, dalam peristiwa ini ada sosok yang dinela, yakni Bung Tomo yang menggerakkan dan mengobarkan semangat rakyat Surabaya.

Seruan Bung Tomo yang berhasil mengobarkan semangat adalah “Lebih baik kita hancur lebur daripada tidak merdeka. Semboyan kita tetap: merdeka atau mati!”.

Seruan itu disebarluaskan dalam siaran-siaran radio sehingga bantuan bagi rakyat Surabaya berdatangan dari berbagai penjuru baik dalam bentuk tenaga maupun logistik.

Makna Hari Pahlawan

Makna dari Hari Pahlawan ini untuk mengenang serta mengingat seberapa besar jasa perjuangan para pahlawan yang terlah gugur dalam pertempuran itu.

Dikutip dari medantourism, saat itu para pahlawan harus bertempur untuk mempertahankan Kemerdekaan Indonesia.

Saat itu senjata Indonesia sangat sedikit dan mengharuskan menggunakan senjata dari bambu runcing, para pahlawan tersebut tetap gagah dan berani melawan tentara Inggris.

Terdapat salah satu tokoh terkenal dalam perjuangan itu, yakni Bung Tomo yang mengobarkan semangat para pemuda Surabaya melalui siaran radio.

Selain itu, terdapat juga ungkapan bahwa 'Bangsa yang besar ialah bangsa yang menghargai dan menghormati jasa pahlawannya'.

Yang mempunyai arti apabila suatu bangsa tidak memiliki pahlawan, tidak adanya yang dibanggakan dari bangsa tersebut.

Selanjutnya, apabila suatu bangsa tidak mempunyai se sosok yang dibanggakan, berarti bangsa tersebut belum memiliki harga diri.

(Tribunnews.com/Pondra Puger)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved