Kamis, 2 Oktober 2025

Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan

Kata Kevia Naswa yang Sempat Jatuh Terinjak-injak saat Tragedi Kanjuruhan: Kaya Mau Meninggal

Simak kisah salah seorang korban selamat, Kevia Naswa saat terjadinya tragedi Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022).

SURYA/PURWANTO
Kevia Naswa Ainur Rohma (18), salah satu Aremanita (suporter wanita Arema FC) yang menjadi korban Tragedi Kanjuruhan saat ditemui di rumahnya di Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (12/10/2022). Naswa menjadi korban luka terkena gas air mata saat Tragedi Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022). Hingga hari ke-11 pasca-Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang itu, mata Naswa masih terlihat merah. Hingga kini tercatat korban Tragedi Kanjuruhan berjumlah 737 orang, 132 di antaranya meninggal dunia. SURYA/PURWANTO 

Perih akibat gas air mata itu pun tidak terlalu terasa saat itu, karena Kevia lebih merasakan sakit karena sempat jatuh dan terinjak-injak korban lainnya yang juga berusaha keluar.

"Saat itu perihnya enggak kerasa banget, lebih kerasa diinjak-injak waktu mau keluar. Aku sempet jatuh kan," imbuhnya.

Baca juga: Komnas HAM Temukan Banyak Sepatu di Kanjuruhan: Bentuk Perlawanan dan Ketidakberdayaan

Komnas HAM Sebut Penyebab 132 Korban Tewas di Tragedi Kanjuruhan adalah Gas Air Mata

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menegaskan yang menjadi penyebab utama tewasnya 132 korban tewas dalam Tragedi Kanjuruhan adalah gas air mata.

Komisioner Komnas HAM Choirul Anam mengatakan seusai petugas menembakkan gas air mata di berbagai penjuru, hal itu membuat penonton panik.

Kepanikan penonton membuat adanya desakan di pintu keluar, hingga banyak korban berjatuhan.

Diberitakan sebelumnya kerusuhan maut terjadi pasca-laga Arema FC kontra Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, dalam lanjutan Liga 1.

Baca juga: Asal Usul Video Kunci Tragedi Kanjuruhan yang Dikantongi Komnas HAM, Perekamnya Meninggal Dunia

Ratusan suporter sepak bola tewas dalam tragedi yang terjadi Sabtu (1/10/2022), termasuk anggota Polri.

Disinyalir ratusan suporter bola yang tewas lantaran akibat gas air mata yang ditembakkan polisi.

Choirul Anam mengklaim, Komnas HAM memiliki dokumen cukup lengkap terkait rencana pengamanan saat laga Arema FC kontra Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang.

"Kami memiliki dokumen cukup lengkap terkait rencana pengamanan (laga Arema FC dan Persebaya di Stadion Kanjuruhan), kami punya dokumen yang sangat lengkap bagaimana penggunaan pasukan dan sebagainya," kata Choirul Anam, Selasa (11/10/2022).

Komnas HAM juga menyebut sudah mengecek semua dinamika yang ada di lapangan.

Baca juga: Komnas HAM akan Panggil Direktur PT LIB hingga PSSI Besok Buntut Tragedi Kanjuruhan

Hingga menegaskan gas air mata-lah yang menjadi penyebab utama banyak korban tewas di Tragedi Kanjuruhan.

"Kami pertegas ini bahwa tragedi kemanusiaan Kanjuruhan, di mana 130 sekian meninggal, penyebab utamanya adalah gas air."

"Gas air mata yang membuat banyak korban berjatuhan karena ditembakkan ke tribun penonton, ke kerumunan dan sebagainya dan membuat kepanikan, mata sakit, dada sakit hingga masuk ke pintu keluar," imbuhnya dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV.

Pihaknya mengatakan walaupun pintu keluar tersebut terbuka, namun dipenuhi dengan desakan penonton yang meringsek akan keluar stadion.

Sehingga di titik tersebut, lanjur Choirul Anam, banyak korban berjatuhan.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Garudea Prabawati)

Baca berita lainnya terkait Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan.

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved