Minggu, 5 Oktober 2025

Perjalanan Masjid At-Taufiq yang Akan Diresmikan Jokowi: Pemikiran Megawati, Diprakarsai Puan

ide awal pembangunan Mesjid At-Taufiq, yang akan diresmikan Presiden Jokowi pada hari ini berawal dari pemikiran Megawati Soekarnoputri.

Doc. MPR
Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah mengenang peran besar Buya Syafii sebagai tokoh Islam yang sederhana, moderat, dan selalu menggaungkan kebhinnekaan dan keindonesiaan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Panitia Pembangunan Masjid At-Taufiq, Ahmad Basarah mengatakan, ide awal pembangunan Mesjid At-Taufiq, yang akan diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada hari ini, berawal dari pemikiran Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri.

Basarah menjelaskan, proses dimulai ketika terjadi alih fungsi Kantor DPP PDIP di Jalan Lenteng Agung Nomor 99 Jakarta Selatan, dari kantor pusat partai menjadi Sekolah Partai. 

Sekolah Partai menjadi sarana kaderisasi Partai. Sehingga banyak kader dari seluruh Indonesia yang wajib datang ke Sekolah Partai ini untuk mengikuti kaderisasi-kadersisasi partai. 

Dan, mayoritas kader banyak yang beragama Islam, maka kemudian muncul kebutuhan sarana atau tempat ibadah. Apalagi, mushola partai yang ada sudah tidak memadai lagi.

“Sehingga akhirnya muncul pemikiran Ketua Umum Ibu Megawati untuk menyediakan sarana ibadah bagi kader-kadernya yang beragama Islam untuk menunaikan salat lima waktunya, terutama apabila mereka harus mengikuti Salat Jumat berjamaah," kata Basarah, Rabu (8/6/2022).

Baca juga: Bersama Bamusi, Basarah dan Yasonna Ikuti Ziarah di Makam Taufiq Kiemas

Akhirnya, pemikiran Megawati itu ditindaklajuti, dijabarkan, dan kemudian diterjemahkan oleh Ketua DPR yang juga Ketua DPP PDIP Puan Maharani

"Mbak Puan lah yang kemudian mengambil inisiatif dan prakarsa untuk membangun Masjid At-Taufiq ini, yang kemudian masjid ini didedikasikan, diperuntukkan, bukan hanya sebagai saran ibadah bagi kader PDI Perjuangan atau pengurus Partai yang berada di Sekolah Partai ini, tetapi juga untuk sarana ibadah umat Islam di lingkungan kantor DPP PDIP ini," ungkap Basarah.

Groundbreaking pembangunan Masjid At-taufiq dilakukan pada 8 Juni 2018 lalu, kemudian pembangunannya dimulai pada Desember 2018. Prosesnya rampung pada Juli 2020. 

Kata Basarah, tertunda peresmiannya karena pada Juli 2020, pandemi Covid-19 masuk ke tengah-tengah masyarakat.

Masjid At-Taufiq ini dibangun di atas lahan seluas 1.800 meter persegi dengan daya tampung sekitar 400-500 jamaah. 

Konsep bangunan Masjid At-Taufiq ini diambil dari konsep Islam Nusantara yang Berkemajuan, yang sesuai dengan Trisakti Bung Karno yang ketiga, yaitu berkepribadian yang berkebudayaan Indonesia. 

Sehingga dengan demikian, kata Basarah, konstruksi bangunan Masjid At-Taufiq memadukan konsepsi Islam Nusantara yang Berkemajuan, dengan terdapat unsur-unsur kearifan lokal. 

Yakni bangunan masjid yang mengikuti adat istiadat Palembang, Sumsel, daerah asal Alm.Taufiq Kiemas, dan adat Minang. Selain itu, juga mengandung unsur-unsur kepartaian. 

“Sehingga dengan demikian secara keseluruhan, konsep bangunan Masjid At-Taufiq ini mencerminkan nasionalisme religiusnya Bangsa Indonesia," jelas Basarah.

Baca juga: Pemuda Muhammadiyah Apresiasi Ketua DPR Ikut Lobi Pembangunan Museum Nabi Muhammad di Indonesia 

Ia pun menuturkan, Masjid At-Taufiq ini memiliki dua makna filosofi.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved