Jumat, 3 Oktober 2025

Pesan Doni Monardo kepada Satgas Citarum Harum

Letjen TNI Purn Dr (HC) Doni Monardo adalah “Kamus Hidup Citarum Harum”. Ada semacam keterikatan antara Bumi Siliwangi dengan Doni.

Editor: Wahyu Aji
ISTIMEWA
Doni Monardo bersama Satgas Citarum Harum di Cisanti, hulu Sungai Citarum, Sabtu (26/3/2022). 

Malu kenapa? Malu karena sudah beredar berita ke seluruh dunia, bahwa Citarum menjadi sungai terkotor di dunia. Ada bangkai binatang, ulatnya dipertontonkan. Ada bangkai kambing, potongan tubuh manusia, macam-macam.

“Ada foto pak Anang (Anang Sudarna, dulu Kadis LH Jabar-red) lagi berdiri di tumpukan sampah yang juga viral. Salah satu yang memviralkan adalah Gary Bencheghib, warga Perancis naik kayak dari botol air mineral di tengah tumpukan sampah sungai Citarum. Itu saya ingat betul,” tambahnya.

Baca juga: Kisah VOC dan Janji Doni Monardo Pada Ganjar Pranowo

Awalnya, Doni tidak begitu yakin mengenai kondisi Citarum yang begitu parah, sampai suatu ketika ia sempatkan diri membuka-buka YouTube tentang Citarum. Tayangan Citarum yang kotor juga ditayangkan di banyak negara.

Bahkan ketika Doni di Vietnam, ia mendapatkan tayangan sungai Citarum yang diberi label sungai terkotor di dunia. “Saya bilang kepada prajurit Siliwangi ketika itu, bahwa bangsa kita dipermalukan. Kita tidak bisa tinggal diam,” tegasnya.

Doni pun menemukan satu-satunya strategi mengatasi masalah, yaitu dengan hidup di tengah masyarakat dalam arti sebenarnya. Kebetulan Doni bertemu ulama NU kota Bandung, M Sobirin.

Diskusi menyinggung seorang filsuf Tiongkok, Lao Tze yang terkenal dengan ungkapannya, “temuilah rakyatmu, hiduplah bersama mereka, mulailah dari apa yang mereka miliki sampai akhirnya mereka mengatakan aku telah mengerjakannya.”

Doni Monardo minta Kasdam III/Siliwangi ketika itu Brigjen TNI Yosua Pandit Sembiring untuk mendata jumlah perwira menengah yang siap menjadi Komandan Sektor. Dari sekitar 30 pamen, akhirnya 21 pamen khusus (Pamensus) dijadikan Komandan Sektor yang bertanggung jawab pada sektor-sektor di sepanjang sungai Citarum sepanjang 270 km.

“Pak Kasdam juga saya minta melakukan survei lapangan sebelum menerjunkan para pamensus dan pasukan Siliwangi terjun ke lapangan,” katanya.

Baca juga: Kuliah Umum Doni Monardo di UMJ Memukau Para Calon Dokter

Bukan hanya itu, Doni juga minta Kakesdam III/Siliwangi, ketika itu Kolonel Ckm dr Is Prijadi untuk mengambil sampel air Citarum dan melakukan pengujian di laboratorium independen. “Beliau meninggal dunia 4 Desember 2020, semoga tenang di sisi Tuhan. Dokter Is Prijadi adalah salah satu pahlawan Citarum Harum,” kata Doni, khidmat.

Dokter Is Prijadi pun menyampaikan hasil lab. Dari situ Doni tahu air Sungai Citarum sangat tercemar. Mengandung logam berat, bakteri salmonella, e-coli, pseudomonas. Yang disebut terakhir, ternyata sangat berbahaya karena menyerang wanita, dan bisa mengakibatkan keputihan menahun. Logam beratnya juga sangat beragam, ada merkuri, sianida, cadmium, zeng, timbal, dan lain-lain.

Padahal, air Sungai Citarum termasuk yang mengalir di Kalimalang, adalah sumber air baku PDAM. Bagaimana bangsa kita mau hidup sehat, jika kondisi air yang digunakan dari air yang penuh limbah berbahaya, gugat Doni.

Selagi Doni Monardo menggelar rancangan strategi pemulihan Citarum, ia juga melaporkan ke Menko Maritim dan Investasi Luhut B Panjaitan. Semua dalam rangka, kolaborasi pentahelix. “Suatu hari kami diundang rapat bersama Menko Marves. Setelah selesai rapat, pak Menko meninggalkan tempat, saya didatangi pak Tb Haeru Rahayu, salah satu asisten deputi Kemenko Marves,” kenang Doni.

Saat itu, Tb Haeru Rahayu menyampaikan sebuah konsep penyelesaian Sungai Citarum. Demi melihat konsep dari Tb Haeru, Doni spontan menampik, “Waduh…. Anak buah saya cuma ngurusi sampah? Saya tidak mau. Saya tidak rela anak buah saya cuma disuruh ngurusi sampah. Kemampuan prajurit Siliwangi jauh di atas itu,” kata Doni.

Bukan hanya itu, masygul dengan konsep staf Kemenko Marves tadi, Doni bahkan tegas mengatakan, “Kalau itu konsepnya, silakan jalan sendiri. Saya tidak akan mengizinkan anak buah saya (hanya) ngurusi sampah Citarum.”

Tb Haeru Rahayu tentu saja kaget dengan reaksi keras Pangdam III/Siliwangi, Mayjen TNI Doni Monardo. Maka ia buru-buru menyampaikan, “Baik, kalau begitu, saya laporkan ke pak Safri.”

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved