Kamis, 2 Oktober 2025

POPULER Nasional: Dana JHT Cair di Usia 56 Tahun | Firli Terbitkan Aturan Baru KPK

Inilah berita populer nasional dalam 24 jam terakhir, dana JHT cair di usia 56 tahun hingga Firli Bahuri terbitkan aturan baru KPK

Tribunnews/Jeprima
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri memberikan keterangan pers dengan menghadirkan para tersangka kasus korupsi yang melibatkan Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi atau Pepen, di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (6/1/2022). KPK menetapkan 9 orang tersangka kasus korupsi terkait dengan pengadaan barang dan jasa serta lelang jabatan di pemerintahan Kota Bekasi dan mengamankan barang bukti uang mencapai Rp 5,7 miliar dengan perincian Rp 3 miliar dalam bentuk tunai dan sisanya saldo rekening buku tabungan. 

Koordinator Koalisi Ulama, Damai Hari Lubis memastikan laporan pihaknya terhadap Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) telah diterima oleh Pusat Polisi Militer TNI AD (Puspomad) beberapa hari lalu.

Lubis menyebut, saat melayangkan laporan itu, pihak dari Puspomad melaksanakan perintah atau arahan dari Dudung yakni memfoto wajah dari yang melaporkan.

Kendati begitu, Lubis tidak mempermasalahkan hal tersebut, sebab kata dia, itu memang menjadi prosedur di dalam membuat laporan yang diterapkan Puspomad.

"Benar, difoto, bagi kami tidak ada masalah, karena itu memang proseduralnya," ucap Lubis saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Jumat (11/2/2022).

Adapun kata Lubis, orang yang difoto itu merupakan kliennya yang bernama A. Syahruddin.

"Satu orang klien kami, namanya adalah A. Syahruddin," ucap Lubis.

Kendati demikian, Lubis tidak membeberkan secara detail peran dan atribusi dari Syahruddin dalam kelompok yang dikoordinir olehnya.

SELANJUTNYA>>>

Baca juga: Pelajar SD di Rote Ndao NTT yang Hilang Terseret Banjir Ditemukan Sudah Tak Bernyawa

3. Mantan Kepala BAIS Komentari Perpanjangan usia Pensiun TNI

Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS), Soleman Ponto menilai perpanjangan usia pensiun hingga 60 tahun untuk TNI akan sangat menyulitkan, terutama untuk tamtama dan bintara. 

Apalagi tugas keseharian tamtama dan bintara di lapangan yang harus membawa ransel dan senjata.

"Untuk tamtama dan bintara sangat menyulitkan ketika harus pensiun di usia 60 tahun."

"Karena di usia itu pasti sudah banyak perubahan, seperti perutnya gendut sehingga akan ngos-ngosan ketika lari di lapangan," ujar Soleman Ponto, kepada wartawan, Jumat (11/2/2022).

Untuk yang perwira, sambung Soleman, juga ada dampak negatifnya.

Di usia 60, akan menyulitkan ketika akan berkarier atau second carrier di masyarakat karena sudah terlalu tua untuk bisa berkarier baik di perusahaan, parpol atau LSM. 

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved