Penanganan Covid
BPOM Setujui 5 Vaksin Booster, Zifivax jadi Booster Heterolog Vaksin Primer Sinovac dan Sinopharm
BPOM setujui 5 vaksin booster, Zifivax jadi Booster heterolog vaksin primer Sinovac dan Sinopharm. Zifivax, CoronaVac, Pfizer, AstraZeneca, & Moderna.
Respons tertinggi ditunjukkan pada pemberian Zifivax dosis rendah dengan tiga kali vaksinasi.
Hasil pengukuran antibodi netralisasi dengan seroconversion rate dan Geometric Mean Titer (GMT) adalah 83,22 persen dan 102,5.
Sedangkan pengukuran Receptor-Binding Domain (RBD) binding protein antibody dengan seroconversion rate dan GMT adalah 99,31 persen dan 1782,26.
Penyuntikan vaksin Zifivax sebanyak tiga dosis dilakukan karena dua dosis yang diberikan tersebut sebenarnya sudah cukup memberikan perlindungan.
Namun, untuk mendapatkan perlindungan yang lebih baik maka disarankan dengan tiga dosis.
Baca juga: Aturan Pemberian Dosis Vaksin untuk Booster, dari CoronaVac, Pfizer, AstraZeneca hingga Moderna
Kelebihan Vaksin Zifivax

Dikutip dari laman Precision Vaccinations, ZifiVax ZF2001 (ZF-UZ-VAC-2001) adalah vaksin subunit protein yang menggunakan bentuk dimer dari receptor-binding domain (RBD) sebagai antigen, bagian yang tidak berbahaya dari virus SARS-Cov-2.
Berdasarkan EUA BPOM RI, awalnya vaksin Zifivax digunakan untuk indikasi pencegahan Covid-19 yang disebabkan oleh Virus SARS-CoV-2 pada orang berusia 18 tahun ke atas.
Vaksin ini diberikan sebanyak tiga kali suntikan secara intramuskular (IM) dengan interval pemberian satu bulan dari penyuntikan pertama ke penyuntikan berikutnya.
Dosis vaksin yang diberikan pada setiap kali suntikan adalah 25 mcg (0,5 mL).
Berdasarkan analisis pada beberapa rentang usia, efikasi vaksin pada populasi dewasa usia 18-59 tahun sebesar 81,51 persen, populasi lansia usia 60 tahun ke atas sebesar 87,58 persen, dan untuk populasi Indonesia secara keseluruhan adalah 79,88 persen.
Baca juga: Lampaui Brazil, Vaksinasi Indonesia Kini Masuk Peringkat 4 Dunia, Tembus Angka 169 Juta Jiwa
Efek Samping Vaksin Zifivax
Dikutip dari lama Precision Vaccinations, dalam uji coba fase 1 dan fase 2, peneliti menemukan vaksinasi dengan dosis ZF2001 25 atau 50 g dan jadwal dua atau tiga dosis dapat ditoleransi dengan baik.
Kemudian, sebagian besar efek samping yang muncul adalah ringan atau sedang.
Efek samping yang paling umum yaitu nyeri di tempat suntikan, kemerahan, dan bengkak.
Selain itu, efek sistemik yang sering terjadi adalah sakit kepala, kelelahan, demam, nyeri otot (myalgia), batuk, mual (nausea), dan diare dengan tingkat keparahan grade 1 dan 2.
Efek samping ini bersifat sementara dan akan sembuh dalam waktu 3-4 hari setelah vaksinasi.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti/Imanuel Nicolas Manafe)
Artikel lain terkait Vaksin Zifi vax