Jumat, 3 Oktober 2025

Berita Populer Hari Ini

POPULER NASIONAL Hasil Pertemuan Jokowi dan Johan Budi | Isi Surat Hillary pada KSAD Dudung

Anggota DPR RI Fraksi PDIP, Johan Budi, membeberkan hasil pertemuannya dengan Presiden Jokowi | Isi surat Hillary pada KSAD Dudung.

KOMPAS IMAGES
Presiden Jokowi dan Johan Budi. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini berita populer nasional Tribunnews selama 24 jam terakhir.

Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PDIP, Johan Budi, membeberkan hasil pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokow) di Istana Negara.

Ia menegaskan, pertemuan itu bukan dalam rangka dirinya mengisi pos juru bicara presiden.

Sementara itu, anggota Komisi I DPR RI Fraksi NasDem, Hillary Brigitta Lasut, mengirim surat permintaan maaf pada KSAD Jenderal Dudung Abdurachman.

Surat itu merupakan buntut penolakan Dudung mengenai permintaan Hillary terkait ajudan pribadi dari TNI AD.

Baca juga: Diterima Presiden Jokowi di Istana Bogor, Bima Arya Serahkan Anugerah Bakti Utama Pusaka

Baca juga: Jokowi Teratas Capres 2024 versi Indikator Politik, Jokpro: Bukti Masyarakat Ingin Jokowi 3 Periode

Dirangkum Tribunnews, Selasa (7/12/2021), inilah berita populer nasional yang dapat Anda simak:

1. Hasil Pertemuan Johan Budi dan Jokowi

Anggota komisi II DPR RI, Johan Budi di sebuah Cafe Jakarta Pusat, Rabu (15/1/2020).
Anggota komisi II DPR RI, Johan Budi di sebuah Cafe Jakarta Pusat, Rabu (15/1/2020). (Lusius Genik)

Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PDIP, Johan Budi, kembali menegaskan pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara bukan dalam rangka mengisi pos juru bicara presiden yang ditinggalkan Fadjroel Rachman.

Johan Budi mengatakan dirinya sudah pernah menjadi Jubir Presiden Jokowi.

"Saya sudah pernah jadi jubir dan tidak ada tawar menawar itu," katanya di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (6/12/2021).

Dia menjelaskan, pertemuannya dengan mantan Gubernur DKI Jakarta itu untuk memberikan informasi dan masukan terkait tugas para menterinya

"Pak Presiden Jokowi juga senang mendapat informasi informasi dari siapapun. Saya menyebutnya semacam second opinion yang berkaitan dengan tugas para menterinya," kata eks Juru Bicara KPK itu.

Baca selengkapnya >>>

2. Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo Diprediksi Gagal Jadi Capres

Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan dalam Konferensi Pers Penundaan Turnamen International Youth Championship 2021 dan Soft Launching Jakarta yang diselenggarakan secara daring, Jumat (3/12/2021).
Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan dalam Konferensi Pers Penundaan Turnamen International Youth Championship 2021 dan Soft Launching Jakarta yang diselenggarakan secara daring, Jumat (3/12/2021). (Dokumentasi Pemprov DKI Jakarta)

Baca juga: Politikus PKS Setuju Koalisi Capres Dibuat Sejak Dini: Cegah Beli Kucing Dalam Karung

Baca juga: Respons Jokpro Sikapi Hasil Survei yang Menempatkan Jokowi pada Posisi Teratas Capres 2024

Politikus Gerindra Arief Poyuono memprediksi dua nama ini tidak bakalan jadi calon presiden (Capres) pada 2024 mendatang.

Dua orang itu adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Keduanya dikhawatirkan pamornya meredup di tahun 2022 seiring berakhirnya jabatan kedua kepala daerah tersebut.

Arief menilai Anies dan Ganjar saat ini mengikuti langkah Joko Widodo yang menarik simpati masyarakat lewat pencitraan di media massa saat menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga capres pada Pilpres 2014 lalu.

Ia memprediksi faktor jabatan publik dan sorotan media massa masih menjadi salah satu faktor penentu kandidat Pilpres 2024.

Baca selengkapnya >>>

3. 3 dari 57 Eks Pegawai KPK Tak Hadiri Sosialiasi Pengangkatan Jadi ASN Polri

Mantan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto didampingi Sejumlah pegawai KPK yang tak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) saat berorasi di gedung ACLC KPK, Jakarta, Kamis (30/9/2021). Mulai Kamis (30/9/2021) sebanyak 57 pegawai KPK resmi berhenti usai dinyatakan gagal dalam Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) dan mereka dinyatakan tak memenuhi syarat menjadi ASN bersama sekitar 1.200 pegawai KPK lainnya. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Mantan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto didampingi Sejumlah pegawai KPK yang tak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) saat berorasi di gedung ACLC KPK, Jakarta, Kamis (30/9/2021). Mulai Kamis (30/9/2021) sebanyak 57 pegawai KPK resmi berhenti usai dinyatakan gagal dalam Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) dan mereka dinyatakan tak memenuhi syarat menjadi ASN bersama sekitar 1.200 pegawai KPK lainnya. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Sebanyak 3 eks pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak menghadiri kegiatan sosialisasi dalam pengangkatan menjadi ASN Polri di Mabes Polri, Jakarta Selatan pada Senin (6/12/2021).

"Hari ini dari 57 orang, 54 orang hadir. Dari undangan yang sudah disampaikan pada 57 rekan-rekan eks pegawai KPK, 3 yang tidak hadir," ujar Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo, di Mabes Polri, Jakarta, Senin (6/12/2021).

Baca juga: IPW Sebut Perpol Pengangkatan Mantan Pegawai KPK Tidak Tepat, Ini Alasannya

Baca juga: Ada 44 Eks Pegawai KPK yang Bersedia Jadi ASN Polri: Novel Baswedan Gabung, Rasamala Menolak

Dedi menyampaikan tiga orang yang tidak hadir memiliki alasan berbeda-beda.

Misalnya eks pegawai KPK bernama Faisal sedang ada kegiatan di Makassar, Sulawesi Selatan.

Lainnya, Ita Khoriyah sedang mempersiapkan pernikahan.

Baca selengkapnya >>>

4. Bripda Randy Bagus Bisa Dijerat Pasal Perkosaan

Oknum anggota Polres Pasuruan, Bripda Randy Bagus (21) saat dijebloskan di Ruang Tahanan Mapolda Jatim.
Oknum anggota Polres Pasuruan, Bripda Randy Bagus (21) saat dijebloskan di Ruang Tahanan Mapolda Jatim. (TRIBUNJATIM/dok Humas Polda Jatim)

Bripda Randy Bagus, mantan kekasih mahasiswi yang tewas bunuh diri di Mojokerto, Jawa Timur, resmi jadi tersangka.

Bripda Randy saat ini ditahan di Mapolda Jawa Timur, Surabaya.

Status tersangka Bripda Randy ini terkait kasus aborsi yang menyebabkan korban, NRW, tewas bunuh diri di atas makam ayahnya di pemakaman Desa Japan, Kecamatan Sooko, Mojokerto, Kamis (2/12/2021).

Dikutip dari Kompas.com, Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Gatot Repli Handoko, membenarkan Bripda Randy ditahan.

"Dia ditahan di sini (Polda Jatim) untuk 20 hari ke depan," kata Gatot saat dikonfirmasi, Minggu (5/12/2021) malam.

Baca selengkapnya >>>

Baca juga: Hillary Brigitta Lasut, Sosok Politikus Perempuan Termuda di DPR

Baca juga: TNI AD Terima Surat Pembatalan dan Permintaan Maaf Hillary Brigitta Lasut Soal Permohonan Ajudan

5. Isi Surat Permintaan Maaf Hillary Brigitta pada KSAD Dudung

Hillary Brigitta Lasut kirim surat permintaan maaf ke KASAD Jenderal TNI Dudung
Hillary Brigitta Lasut kirim surat permintaan maaf ke KASAD Jenderal TNI Dudung (Kolase Instagram @tni_angkatan_darat dan Tribunnews/Jeprima)

Penolakan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD), Jenderal Dudung Abdurachman, terhadap permintaan Hillary Brigitta Lasut mendapat reaksi sang Anggota Komisi I DPR RI Fraksi Partai NasDem.

Hillary akhirnya meminta maaf dan membatalkan permohonan ajudan pribadi dari prajurit TNI AD.

Sebelumnya, Brigitta mengirim surat permintaan ajudan pribadi dari TNI AD karena merasa khawatir akan keselamatan dirinya.

Namun, Jenderal Dudung secara tegas menolak permintaan tersebut.

Buntut dari hal itu, Hillary menarik suratnya dan membatalkan impiannya mendapat ajudan pribadi dari seorang tentara angkatan darat.

Baca selengkapnya >>>

Baca berita populer lainnya

(Tribunnews.com)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved