Jumat, 3 Oktober 2025

Virus Corona

dr Tonang: Dugaan Saya, Omicron Sudah Mulai Menyebar di Indonesia

dr Tonang Dwi Ardyanto menduga varian Covid-19 Omicron sudah menyebar di Indonesia.

Justin TALLIS / AFP
Gambar ilustrasi yang diambil di London pada 2 Desember 2021 menunjukkan empat jarum suntik dan layar bertuliskan 'Omicron', nama varian baru covid 19, dan ilustrasi virus. 

"Dengan demikian, dugaan saya, Omicron sudah ada, sudah mulai menyebar di Indonesia," ungkap Tonang.

Baca juga: Lindungi Keluarga Lindungi Indonesia, Waspada Omicron Dapat Menjadi Varian Dominan

Baca juga: Soal Varian Omicron, Ahli Epidemiologi Ingatkan Masyarakat Tetap Waspada

Alasan Belum Teridentifikasi

Tonang menjelaskan faktor yang menyebut belum teridentifikasinya varian Omicron di Indonesia.

Alasan pertama, sebagian besar kasus karena Omicron tanpa atau hanya gejala ringan, sama seperti yang dilaporkan Afrika Selatan dan sejumlah negara lain.

"Kedua, jumlah test PCR kita di bawah ambang. Memang rata-rata tes kita dilaporkan antara 180-200 ribu per hari."

"Tapi yang banyak itu tes antigen, sekarang PCR tinggal sekitar 15 persen saja dari total tes. Rata-rata sekitar 30 ribu per hari. Padahal minimal 39 ribu per hari."

"Itu minimal. Itu juga dengan syarat merata. Sayangnya, 40-50 persen dari jumlah PCR itu di Jakarta saja. Sisanya dibagi 33 provinsi lainnya," urai Tonang.

Tonang menjelaskan, meski tes antigen masih bisa mendeteksi Omicron, namun tes antigen baru positif bila viral load tinggi.

Kalau sudah menurun, Tonang menyebut PCR yang tepat untuk mendeteksi varian Omicron.

Imbauan untuk Masyarakat 

Lebih lanjut, Tonang menilai masyarakat harus tetap mencegah penularan Covid-19.

Baca juga: Ahli Epidemiologi Prediksi Varian Omicron Sudah Ada di Indonesia

Baca juga: Aturan dan Syarat Penerbangan Internasional untuk Cegah Varian Omicron, Ini Isinya

"Kalaupun benar Omicron sudah ada di Indonesia, atau ternyata belum ada, tetap saja jawabannya satu, harus dicegah penyebarannya," tekannya.

Tonang juga meminta masyarakat waspada bila kasus melonjak tinggi, maka risiko kematian akan besar.

"Risikonya akan membesar bila jumlah kasusnya melonjak tinggi, melampaui kemampuan sistem pelayanan kesehatan, seperti terjadi di bulan Juli kemarin."

"Maka kita tetap harus cegah, jangan sampai penyebarannya tidak terkendali," ungkap Tonang.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved