Penyuluh Sosial Dinilai Berperan Penting Dalam Pencegahan Stunting di Indonesia
Presiden Joko Widodo memerintahkan kepada para menteri terkait dalam upaya menurunkan angka stunting menjadi 14 persen pada 2024.
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo memerintahkan kepada para menteri terkait dalam upaya menurunkan angka stunting menjadi 14 persen pada 2024.
Menindaklanjuti perintah Presiden Joko Widodo tersebut, Menteri Sosial Tri Rismaharini melalui Pusat Penyuluhan Sosial (Puspensos) memberikan perhatian terhadap pencegahan dan penanganan masalah stunting dengan peran keluarga.
Anggota Komisi VIII DPR, Jefri Romdonny menilai pencegahan stunting dengan pendekatan keluarga sangat diperlukan.
"Dengan pendekatan melalui keluarga sebagai bagian dari masyarakat merupakan faktor yang sangat menentukan bagaimana kita berusaha melakukan pencegahan dan penanganan stunting di tengah masyarakat" kata Jefri melalui keterangan tertulis, Selasa (23/11/2021).
Hal tersebut diungkapkan Jefri dalam penyuluhan sosial prioritas yang mengusung tema "Pencegahan resiko dan dampak stunting bagi anak demi kesejahteraan sosial" di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Baca juga: Angka Stunting di Sulawesi Barat Tinggi, BKKBN Kerahkan Tim Pendamping Keluarga
Menurutnya, peran keluarga sangat penting mencegah stunting di setiap fase kehidupan, dimulai dari janin dalam kandungan, bayi, balita, remaja, menikah, hamil, dan seterusnya.

Sehingga mendukung upaya pemerintah dalam penanganan stunting di tanah air.
Sementara itu Kepala Pusat penyuluhan sosial, Wiwid Widiansyah menyampaikan jika upaya pencegahan stunting penting dilakukan pada sejak dini, yaitu masa anak dalam kandungan hingga anak berusia 2 tahun dan menjadikan peran keluarga sangat penting di fase ini.
Baca juga: Cegah Stunting, BKKBN Bakal Gandeng Kemenag untuk Periksa Kondisi Calon Pengantin
"Penyuluh sosial masyarakat (Pensosmas) bisa menjadi mediator antara masyarakat dan pemerintah terutama implementasi program-program dalam penanggulangan kemiskinan. Kalian juga bisa luruskan hoax yang ada dimasyarakat,” kata Wiwid.