Eks Wali Kota Cimahi Ungkap Kode 'Bengkel' dan 'Kunci Pagar' dalam Kasus Suap Penyidik KPK Robin
Kode tersebut dibeberkan Ajay dalam sidang lanjutan atas terdakwa Stepanus Robin Pattuju dan Maskur.
Jaksa langsung menanyakan terkait dengan adanya persetujuan uang terhadap ke duanya.
Kata jaksa, berdasar pada berita acara pemeriksaan (BAP) Ajay nomor 6 point 2, di rumah makan panyawangan itu ada negosiasi terkait permintaan uang antara ke duanya, di mana Robin meminta uang sebesar Rp 5 Miliar.
Namun, kata Jaksa dalam BAP tersebut Ajay mengatakan menolak dan hanya menyetujui Rp500 juta.
Mendengar hal tersebut, Ajay membantah dan menyatakan kejadian sebenarnya saat dia bersama Robin di sebuah hotel.
"Sebetulnya pak yang terjadi itu saya baru ingat, ketika masuk kamar, basa-basi sebentar saya lupa basa basinya apa, terus beliau (Robin) langsung nanya, dibawa gak uangnya? uang apa saya bilang gitu, kan saya ga ngerti, terus beliau nelpon seseorang entah siapa yang ditelpon tapi karena satu kamar saya denger, beliau gak keluar kamar nelponnya, 'bang bang kok ini orang ga ngerti apa-apa' nah dari situ pak sebenernya ada 5M 3M 1M pak, saya tidak menjawab saya diem saja, karena bingung pak," jelas Ajay.
Lebih lanjut, Ajay yang juga merupakan terpidana kasus korupsi dan saat ini mendekam di penjara dengan vonis dua tahun itu, tidak mengerti maksud dari Robin menyebutkan angka tersebut.
Ajay mengatakan dalam sidang, kalau dirinya hanya diam dan tak mengambil sikap saat itu.
Namun kata dia, Robin yang notabenenya saat itu merupakan penyidik KPK, menceritakan kalau pada saat itu sedang banyak perkara yang diurusnya.
"Saya diem aja pak, 1M juga saya diem, gitu kan. akhirnya beliau cerita tentang kasus segala macem lah pak," kata Ajay kepada jaksa.
"Kasus segala macem tuh apa, terangkan?," tanya jaksa.
"Ya ada di Sulawesi, di Sumatera terus bansos di mana ini juga lagi Lidik di Bandung tentang bansos covid dsb intinya gitu pak," jawab Ajay.
Lebih lanjut, saat itu dirinya mengungkapkan merasa takut karena Robin mengatakan hal demikian.
Terlebih, salah satu wilayah yang diselidiki oleh Robin yakni Bandung Raya yang di mana Cimahi atau tempat dirinya memimpin masuk dalam wilayah tersebut.
"Ya secara langsung kan menakut-nakuti saya pak, dan saya takut sekali saat itu," ucapnya.
"Kemudian dia ngomong juga ga apakah nanti di Cimahi juga akan dilidik nih bansosnya begitu?," tanya Jaksa.