Jumat, 3 Oktober 2025

Virus Corona

Legislator PDIP: Satgas RT/RW Harus Jadi Motor Pengendali Covid-19

Berbagai persoalan di lapangan bisa lebih mudah diatasi jika Satgas di tingkat RT dan RW melibatkan warga setempat.

dok. DPR RI
Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo meminta Satgas Covid-19 di tingkat RT dan RW berkolaborasi dengan warga, khususnya dengan tokoh masyarakat, tokoh agama serta orang yang dituakan di lingkungan tersebut.

Tujuannya, agar pengendalian Covid-19, termasuk membumikan prokes ke warga, pendampingan terhadap pelaku isoman, bisa lebih efektif dan optimal.

"Satgas di tingkat RT, RW harus jadi motor pengendalian Covid-19, karena itu Satgas harus dioptimalkan. Caranya, ya dengan cara melibatkan semua elemen masyarakat yang ada di lingkungan tersebut, termasuk tokoh masyarakat dan tokoh agama. Perlu disadari, pengendalian Covid-19 bisa efektif jika dilakukan secara gotong-royong," ujar Rahmad, kepada wartawan, Sabtu (31/7/2021).

Menyinggung masih tingginya angka kematian pelaku isolasi mandiri (isoman), politikus PDI Perjuangan ini meyakini bila saja warga di tingkat RT dan RW kompak dan mau bersama-sama menjaga lingkungannya dari ancaman Covid-19, maka tingginya angka kematian pelaku isoman bisa ditekan.

"Warga yang terjangkit Covid-19 dan melakukan isolasi mandiri di rumah, tentu butuh dukungan dari orang-orang dekat di lingkungannya. Nah, kalau warga kompak memberi bantuan, dukungan serta pendampingan, yakin risiko kematian akan menurun," katanya.

Dikatakan Rahmad pendampingan terhadap para isoman itu sebenarnya tidak mudah, karena masih banyak masalah yang ditemukan di lapangan.

Baca juga: Epidemiolog UI: Distribusi Obat Covid-19 Gratis untuk Isoman Bukan Solusi Cerdas

Para isoman yang berada dalam kecemasan, mereka mungkin jadi tertutup karena merasa Covid-19 adalah aib.

"Fakta di lapangan, sampai saat ini masih ada sebagian masyarakat yang menganggap Covid-19 itu adalah aib. Termasuk ada juga yang tidak percaya Covid, mereka tidak peduli dan masih tetap berkeliaran meski sudah terpapar Corona."

"Nah, dalam kondisi seperti ini harus ada gerakan bersama semua elemen masyarakat. Para isoman harus dipantau hari demi hari agar mereka displin menerapkan prokes. Perkembangan kondisi kesehatan mereka harus terbaca, sehingga petugas dapat mengambil langkah-langkah yang tepat penanganan selanjutnya," jelasnya.

Legislator asal Boyolali, Jawa Tengah ini mengatakan, berbagai persoalan di lapangan bisa lebih mudah diatasi jika Satgas di tingkat RT dan RW melibatkan warga setempat, khususnya tokoh masyarakat yang memang dipercaya oleh warganya.

"Kata kunci keberhasilan pengendalian Covid-19 juga pendampingan terhadap isoman adalah komunikasi. Nah dalam proses komunikasi ini, tokoh masyarakat bisa berperan aktif sehingga pada ahirnya Satgas RT RW bisa mengendalikan Covid-19 dilingkungannya," katanya.

Menurut Rahmad, keterlibatan seluruh elemen masyarakat dalam pengendalikan virus corona tak bisa ditawar lagi mengingat saat ini penyebaran virus corona bukan lagi pada level perkantoran tapi di tingkat permukiman warga.

"Sekarang penularan virus corona ada di perkampungan, bahkan sudah di perumahan, di rumah tangga. Karena itu tak ada pilihan lagi, Satgas Covid-19 di tingkat RT, RW harus dioptimalkan," imbuhnya.

Rahmad menegaskan bangsa Indonesia tidak akan pernah keluar dari pandemi Covid-19, jika penanganannya hanya dibebankan kepada pemerintah.

Dikatakan, pemerintah hanya mengatur strategi perang melawan Covid-19, sementara implementasinya dilakukan secara gotong-royong oleh segenap elemen bangsa.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved