Jumat, 3 Oktober 2025

Profil Egy Massadiah, Multi-talent yang Berangkat dari Karier Jurnalistik

Egy lahir dari orang tua suku Bugis, Sengkang Wajo. Jiwa petualang, semangat merantau yang mereka sebut sompe’, melandasi setiap gerak, langkah, dan t

Editor: Hasanudin Aco
Ist
Egy Massadiah 

Egy merasakan bagaimana melewati hari dengan harap-harap cemas, ihwal kapan tulisannya dimuat. Bukan hanya rasa puas, tapi ada harapan “nafas”. Ya, nafas kehidupan.

Tiba akhirnya, ia diterima bekerja sebagai jurnalis lepas di Harian Pelita. Dinamika kerjanya semakin padat dan rutin.

Malang melintang sebagai jurnalis. Sebuah keniscayaan jika kemudian ia berpindah ke media lain, tepatnya ke tabloid Wanita Indonesia yang diprakarsai Siti Hardiyanti Rukmana alias Mbak Tutut, dengan jabatan terakhir Redaktur Pelaksana.

Prestasi atas kreativitasnya juga telah ia buktikan dengan memenangi lomba penulisan esai Diplomasi Kebudayaan Indonesia-Amerika dalam rangka KIAS tahun 1987 dan menerima honorarium sebesar Rp 75 ribu. Angka yang lumayan pada masanya.

Karya Buku

Selain jurnalis, ia juga seorang penulis.

Buku pertama yang ditulisnya adalah Srikandi: Sejumlah Wanita Indonesia (tahun 90-an), disusul buku-buku berikutnya; Top Eksekutif Indonesia; Top Pengusaha Indonesia.

Tahun 2013, Egy Massadiah menulis buku Bung Karno Ata Ende bersama Roso Daras.

Buku ini merupakan bagian dari produksi film Ketika Bung di Ende pada 2013, di mana Egy bertindak selaku produser.

Egy Massadiah bersama Jusuf Kalla saat menjabat Wapres RI.
Egy Massadiah bersama Jusuf Kalla saat menjabat Wapres RI. (Ist)

Dua tahun terakhir (2019 – 2021) Egy bahkan terbilang sangat produktif menulis.

Lahirlah dua buku yang merupakan satu tarikan kisah: Secangkir Kopi di Bawah Pohon dan Sepiring Sukun di Pinggir Kali. Kedua buku itu di bawah tagline “Kiprah Doni Monardo Menjaga Alam” (2019-2020).

Buku lain adalah “Mempolong-Merenten: Rehab Rekon Pasca Gempa Lombok” (2019), Volunesia, Kisah & Wajah Relawan Covid-19 (2020), “Titik Nol Corona: Doni Monardo di Pusaran Wabah” (2021).

“Ada sejumlah judul buku lain yang masih proses penulisan, dan insya Allah launching tahun 2021 ini,” ujar Egy, suatu hari.

Dunia Panggung & Seluloid

Di sela tugas-tugas jurnalistik, ia aktif sebagai pemain teater di kelompok Teater Mandiri. Dunia teater, dengan sendirinya, mendekatkan Egy ke dunia acting, baik di layar kaca maupun seluloid.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved