Berita Populer Hari Ini
POPULER NASIONAL Harta Kekayaan Mayjen TNI Dudung Abdurachman | Soal Serangan PDIP pada Ganjar
Berita populer nasional Tribunnews. Harta kekayaan Mayjen TNI Dudung Abdurachman hingga kata pengamat soal serangan PDIP pada Ganjar Pranowo.
Pria yang sebelumnya bertugas sebagai Pangdam Jaya, kini ditunjuk sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).
Penunjukan ini dalam rangka mutasi dan rotasi sebagaimana Surat Keputusan Panglima TNI.
Ia menggantikan Pangkostrad sebelumnya, Letjen TNI Eko Margiyono.
3. Dugaan Pengamat soal Serangan PDIP pada Ganjar

Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul, M Jamiluddin Ritonga, menduga serangan yang dilancarkan PDIP pada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, telah mendapat restu dari Megawati Soekarnoputri.
Jamiluddin mengatakan, konflik yang terjadi antara PDIP dan Ganjar terlihat kian memanas karena pernyataan Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPP PDIP, Bambang Wuryanto, dinilai semakin menyudutkan Gubernur Jawa Tengah ini.
"Kisruh di PDIP, khususnya antara Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPP PDIP, Bambang Wuryanto, dengan Ganjar Pranowo, tampaknya kian memanas."
"Bambang Wuryanto terlihat makin menyudutkan Ganjar Pranowo," ujar Jamiluddin, kepada wartawan, Rabu (26/5/2021), dilansir Tribunnews.
Lebih lanjut, Jamiluddin menilai Bambang melakukan serangan pada Ganjar atas restu Ketua DPP PDIP, Puan Maharani.
Baca juga: Ganjar Pranowo Serahkan Konfliknya dengan PDIP pada Megawati: Tugas Saya Hanya Satu, Bekerja
Baca juga: Beranikah Ganjar Pranowo Tinggalkan PDIP Lompat Perahu Lain Demi Pilpres 2024?
4. Pengamat Nilai Puan Lebih Layak Maju Capres Dibanding Ganjar

Ketua DPR RI, Puan Maharani, dinilai masih pantas diusung sebagai calon presiden dibanding Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing, menyebut hasil survei mengenai elektabilitas Puan yang cenderung rendah bukanlah jaminan karena bisa berubah.
Menurut Emrus, hasil survei yang menunjukkan rendahnya elektabilitas Puan bukan menjadi patokan.