Jumat, 3 Oktober 2025

Profil Kolonel Laut Iwa Kartiwa, Eks Komandan KRI Cakra 401 yang Beri Klarifikasi soal Kesehatannya

Profil Kolonel Laut (P) Iwa Kartika, mantan Komandan Satuan Kapal Selam Koarmada II yang kondisi kesehatannya dikaitkan dengan tugas di kapal selam.

Penulis: Daryono
Editor: Gigih
Dok. Pelopor Passus Kapal Selam Kolonel Laut (P) Iwa Kartiwa
Kolonel Iwa Kartiwa Mantan Komandan KRI Cakra 401. Simak profilnya Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Biodata Kolonel Iwa Kartiwa Mantan Komandan KRI Nanggala 402, Nangis Tahu Anak Didiknya Tenggelam, https://surabaya.tribunnews.com/2021/05/02/biodata-kolonel-iwa-kartiwa-mantan-komandan-kri-nanggala-402-nangis-tahu-anak-didiknya-tenggelam. Penulis: Putra Dewangga Candra Seta Editor: Adrianus Adhi 

Lantas, seperti apa profil Kolonel Iwa?

Berdasar pengakuannya, Iwa Kartiwa merupakan mantan Komandan Kapal Selam KRI Cakra-401

KRI Cakra-401 merupakan kapal selam buatan Jerman yang didatangkan lebih awal beberapa bulan dari KRI Nanggala 402 pada tahun 1981. 

Bisa dibilang KRI Cakra merupakan saudara kembar dari KRI Nanggala 402 karena memiliki tipe sejenis dan didatangkan di tahun yang sama. 

Pengakuan Iwa Kartiwa sebagai Komandan KRI Cakra-401 sekaligus membantah informasi yang menyebut ia merupakan mantan Komandan KRI Nanggala-402. 

“Kami sejak letnan sampai komandan, di KRI Cakra-401,” ucap Iwa. 

Dikutip dari Surya, Iwa Kartika merupakan lulusan Akademi Militer Angkatan Laut tahun 1991.

KRI Cakra
KRI Cakra (koarmatim)

Kia ia tinggal di Jalan Paseh, Kota Tasikmalaya.

Iwa merupakan adik kandung kelima dari mantan Kapolda Jabar, Irjen (Purn) Anton Charliyan.

Berdasarkan penuturan ibunya, Momoh fatimah (83), Iwa sakit setelah 26 tahun bertugas di kapal selam.

"Iwa sakit karena terlalu lama berlayar di kapal selam, sudah 26 tahun. Dia begitu mencintai pekerjaannya," jelas Momoh, Sabtu.

Baca juga: KRI Nanggala 402 “On Eternal Patrol”, Perusahaan Ini Beri Cek Rp720 Juta Ke 53 Ahli Waris Awak Kapal

Tubuh Iwa kurus kering dan menderita penyakit paru-paru. 

"Makanya, badannya kurus dan kecil. Iwa sangat paham sekali pekerjaan yang diembannya sebagai ahli kapal selam di Indonesia," tambahnya.

Momoh menuturkan, saat diminta izin, Iwa selalu meminta izin dan restu kepada orang tua agar diberi kelancaran dan keselamatan.

Iwa pun mengaku selalu memeriksa detail kapal selam yang akan dikendalikannya bersama seluruh kru sampai tak lupa mengusap-usap badan kapal selam.

"Iwa kalau mau berangkat berlayar selalu mengusap-usap kapal selamnya. Karena kapal selam dan krunya yang memiliki ikatan yang tak bisa dijabarkan katanya," tambah dia.

(Tribunnews.com/Daryono) (Kompas.com/Irfan Kamil) (Surya)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved