Jumat, 3 Oktober 2025

Cuaca Ekstrem di Indonesia Timur

Mensos: Kita Salurkan Bantuan dengan Berjalan Kaki Saja karena Banyak Jembatan Putus

"Ada banyak sekali jembatan yang putus, betul itu (banyak desa dan kecamatan terisolir)," ujar Risma

Editor: Choirul Arifin
Tribunnews.com/ /Lusius Genik
Menteri Sosial Tri Rismaharini 

"Pemerintah akan memberi santunan (korban meninggal) masing-masing sebesar Rp 15 juta," ungkap Risma.

Sementara itu untuk korban luka-luka akibat bencana alam ini juga akan diberikan santunan dari pemerintah.

"Korban luka-luka, kami akan memberikan santunan masing-masing Rp 5 juta," ucap Risma.

Menteri Sosial Tri Rismaharini
Menteri Sosial Tri Rismaharini ((KOMPAS.com/USMAN HADI))

Baca juga: Penanganan Bencana di NTT, Doni Monardo Ingatkan Upaya Pencegahan Penularan Covid-19

Baca juga: Info BMKG, Selasa 6 April 2021: Waspada Gelombang Tinggi hingga 9 M di Samudra Hindia Selatan NTT

Selain santunan, Risma juga menyebut pihaknya akan mendata rumah-rumah dengan kondisi rusak.

Nantinya akan diputuskan bersama, mana yang harus dibantu dan tidak.

Sementara itu dikutip dari laman kemensos.go.id, dana lebih dari Rp 2,6 miliar telah disalurkan untuk memenuhi kebutuhan dasar korban bencana alam di NTT.

Mensos Risma juga direncanakan hadir untuk memastikan penyintas bencana di NTT mendapatkan kebutuhan dasarnya.

Sementara itu Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Syafii Nasution menyatakan, Kemensos turut aktif menangani bencana banjir bandang dan longsor di Flores Timur dan Lembata, NTT.

“Bersama unsur-unsur terkait, Kemensos melalui Taruna Siaga Bencana (Tagana) mengambil peran dalam penanganan bencana,” ungkapnya, Senin (5/4/2021).

Banjir memporakporandakan rumah warga di Kabupaten Flores Timur, NTT, Minggu (4/4/2021).(Dokumen warga/istimewa)
Banjir memporakporandakan rumah warga di Kabupaten Flores Timur, NTT, Minggu (4/4/2021).(Dokumen warga/istimewa) (Kompas.com)

Baca juga: Presiden Jokowi Instruksikan Gerak Cepat Penanganan Bencana NTB dan NTT

Dalam penanganan bencana, Tagana bersinergi dengan unsur-unsur terkait.

“Termasuk tentu saja melakukan koordinasi dengan Dinas Sosial di wilayah terdampak bencana tentang aktivitas penanganan dan mengamati situasi terkini,” Syafii menambahkan.

Di kawasan bencana, kata Syafii, Tagana bertugas melakukan pendataan korban, evakuasi korban ke tempat aman khususnya kepada kelompok rentan yang terdiri atas lansia, anak-anak, penyandang disabilitas, dan kelompok khusus lainnya.

Tagana juga membantu melakukan pendistribusian logistik untuk pemenuhan kebutuhan dasar korban bencana banjir.

“Logistik bersumber dari Gudang Dinas Sosial Provinsi NTT dan Gudang Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur serta belanja langsung,” katanya.

Tagana juga melakukan pendataan ahli waris korban meninggal dunia dan Luka-luka untuk pemberian santunan.

Baca juga: Ini Alasan Pemerintah Tidak Tetapkan Banjir Bandang NTT Sebagai Bencana Nasional

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved