Kamis, 2 Oktober 2025

Mabes Polri Diserang Teroris

Pengakuan Saksi Mata Juru Parkir: 'Dia Sempat Nembak Dua Sampai Tiga Kali di Parkiran'

Usai baku tembak, jenazah diduga terduga teroris langsung dibawa ambulans menuju RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur sekitar pukul 18.10 WIB.

Editor: Dewi Agustina
Tribunnews/Herudin
Pasukan Brimob Polri melakukan penyisiran dan penjagaan ketat usai penyerangan teroris di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (31/3/2021). Tribunnews/Herudin 

"Yang turun dari mobil si perempuannya, dia bawa senjata, cuma saya nggak tahu jenisnya apa," ujar dia.

Sementara itu, Ari menyebut terduga teroris laki-laki tidak turun dari mobil.

"Sampai sekarang masih dicari kayaknya," ucap Ari.

Usai baku tembak, jenazah diduga terduga teroris langsung dibawa ambulans menuju RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur sekitar pukul 18.10 WIB dan tiba sekitar pukul 19.20 WIB.

Jenazah terduga teroris tersebut sempat tergeletak begitu saja di halaman gedung utama Mabes Polri. Jenazah berada di jalanan aspal dan diguyur hujan.

Baca juga: Lurah Benarkan Terduga Teroris ZA yang Serang Mabes Polri Tinggalkan Surat Wasiat

Baca juga: Inilah Isi Map Kuning yang Dibawa Terduga Teroris ZA Saat Serang Mabes Polri

Tim Gegana Mabes Polri juga sempat mendekat ke jenazah guna melakukan pemeriksaan dan antisipasi kalau-kalau ada bahan peledak di tubuh pelaku.

Pelaku Milenial

Identitas diduga pelaku penyerangan di Mabes Polri sempat didapatkan dari sumber Tribun terpercaya.

Dalam identitas tersebut pelaku berjenis kelamin perempuan berinisial ZA kelahiran 14 September 1995.

Dalam biodatanya terduga pelaku tersebut status pekerjaannya adalah mahasiswa. ZA beralamat di kawasan Ciracas, Jakarta Timur dan belum menikah.

Diketahui dalam informasi identitas tersebut ZA diketahui memiliki dua saudara kandung. Satu orang laki-laki dan satu orang perempuan. ZA adalah anak bungsu.

Secarik kertas diduga surat wasiat pelaku ZA yang serang Mabes Polri.
Secarik kertas diduga surat wasiat pelaku ZA yang serang Mabes Polri. (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

Istana Diperketat

Komandan Paspampres Mayjen TNI Agus Subiyanto mengatakan bahwa pihaknya tidak pernah menganggap kondisi istana kepresidenan aman. Oleh karena itu penjagaan selalu dilakukan dengan ketat.

Pernyataan Jenderal Bintang Dua tersebut merespon terduga teroris yang sudah berani masuk ke dalam Markas Besar Kepolisian RI di Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan.

"24 jam Paspampres siaga. Tidak pernah menganggap situasi aman," kata Agus.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved