Mabes Polri Diserang Teroris
Pengakuan Saksi Mata Juru Parkir: 'Dia Sempat Nembak Dua Sampai Tiga Kali di Parkiran'
Usai baku tembak, jenazah diduga terduga teroris langsung dibawa ambulans menuju RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur sekitar pukul 18.10 WIB.
Personal dan kendaraan taktis kata Agus selalu disiagakan dalam mengantisipasi ancaman terhadap VVIP dan instalasi VVIP yang menjadi tugas pengamanan Paspampres.
Baca juga: Aksi Teror di Mabes Polri Nekat atau Terencana? Ini Analisis Ahli
Baca juga: Ada Penyerangan di Mabes Polri, Perlu Penanganan Tegas Penyebaran Doktrin Terorisme
"Personel, senjata, K 9, kendaraan, panser, melaksanakan pengamanan berlapis, antisipasi ancaman yang timbul," pungkasnya.
Pengetatan pengamanan juga dilakukan Polda Metro Jaya.
"Semua mako (markas komando) kepolisian Polda Metro Jaya kita perketat pengamanan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus.
Kata Yusri, pengetatan keamanan dimulai dari pintu masuk Polda Metro Jaya (PMJ). Dengan menyiagakan banyak personel bersenjata api laras panjang di depan pintu masuk.
Pengamanan bahkan menyasar pemeriksaan badan atau body check kepada setiap warga yang lalu lalang masuk keluar Polda Metro Jaya.
Hal itu kata dia sebagai upaya antisipasi adanya tindakan serupa seperti halnya di Mabes Polri.
"Kita antisipasi kejadian di Mabes Polri," ucap Yusri.
Rumah Digerebek
Sebuah rumah terduga teroris digerebek Densus 88 di Kabupaten Bandung, Jawa Barat usai aksi penyerangan di Mabes Polri.
Kejadian penggerebekan rumah terduga teroris di Kabupaten Bandung tepatnya di Perumahan Sanggar Indah Banjaran tersebut, tidak lama setelah kejadian aksi teror di Mabes Polri.
Seorang warga mengatakan penghuni rumah tersebut, tertutup, jarang berinteraksi, dan tidak bersosialisasi dengan warga lainnya.
"Saya tak tahu pasti yang menghuni rumah tersebut karena mereka tertutup. Setahu saya yang tinggal di situ ada dua orang," ujar Arin, di depan rumahnya, saat penggeledahan terjadi.
Arin menambahkan, orang tersebut tinggal di rumah berwarna hijau itu mengontrak.
"Dia tinggal di sini mengontrak, sudah sekitar 1 tahun. Meski sudah satu tahun saya tak tahu namanya karena belum pernah ngobrol dan orangnya tertutup," kata Arin.