Jumat, 3 Oktober 2025

Siapa Gus Nur? Penceramah yang Ditangkap karena Kasus Ujaran Kebencian, Pernah Divonis 1,5 Tahun

Penceramah Sugi Nur Raharja alias Gus Nur ditangkap polisi atas dugaan kasus ujaran kebencian dan penghinaan. Siapa Gus Nur?

Penulis: Sri Juliati
Editor: Tiara Shelavie
SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
AJUKAN BANDING - Majelis hakim Pengadilan Negeri Surabaya yang diketuai oleh Slamet Riyadi menjatuhkan hukuman penjara selama 1 tahun 6 bulan terhadap Sugi Nur Raharja alias Gus Nur pada sidang putusan, Kamis (24/10). Gus Nur dianggap terbukti melanggar Pasal 27 ayat (3) UU Nomor 19 tahun 2016 tentang juncto pasal 45 ayat (3) tentang UU ITE. Menanggapi putusan itu terdakwa mengaku banding sedangkan Jaksa pikir-pikir. 

Setelah ditangkap, polisi telah menetapkan Gus Nur sebagai tersangka dalam kasus dugaan penghinaan dan ujaran kebencian.

Demikian dikatakan Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Awi Setiyono.

"Iya, sudah jadi tersangka," ucap dia.

Sementara itu, Dirtipidsiber Bareskrim Polri Brigjen Slamet Uliandi mengatakan, tindakan Gus Nur dapat dikategorikan pidana karena menyebarkan informasi untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan.

Juga menyebarkan informasi untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan berdasarkan atas SARA dan penghinaan.

Pernyataan Gus Nur tersebut disebarkan setelah diunggah melalui kanal YouTube akun MUNJIAT Channel pada 16 Oktober 2020.

Seperti diketahui, Sugi Nur Rahardja alias Gus Nur sebelumnya dilaporkan oleh Ketua Pengurus Nahdlatul Ulama (NU) Cabang Cirebon Azis Hakim ke Bareskrim Polri.

Laporan terhadap Gus Nur itu bernomor LP/B/0596/X/2020/BARESKRIM tanggal 21 Oktober 2020.

Sebagai pelapor, Azis ada dugaan tindak pidana penghinaan dan ujaran kebencian melalui media elektronik yang dilakukan oleh Gus Nur.

Menurut Azis, bukan kali saja Gus Nur melontarkan ujaran kebencian dan penghinaan terhadap Nahdlatul Ulama. Tapi sudah berkali-kali dan terus saja diulangi.

"Dia (Gus Nur) sudah berkali-kali melakukan ujaran kebencian terhadap Nahdlatul Ulama, tidak hanya sekarang ini," kata Aziz.

(Tribunnews.com/Sri Juliati, Kompas.com/Sania Mashabi, surya.co.id/Kukuh Kurniawan, Kompas TV)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved