Kikis Kesenjangan Keahlian SDM melalui Pelatihan Daring untuk Percepatan Transformasi Digital
Kementerian Kominfo menargetkan agar sumberdaya manusia digital Indonesia memiliki kompetensi dan bisa bersaing dengan negara lain
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika Rosarita Niken Widiastuti menyatakan akselerasi transformasi digital membutuhkan sumber daya manusia yang unggul.
Oleh karena itu, Kementerian Kominfo berupaya mengembangkan pelatihan untuk mengikis kesenjangan keahlian digital sumberdaya manusia di Indonesia.
“Dalam industri digital ini tidak hanya membutuhkan kemampuan hard skills saja tetapi juga butuh dilengkapi dengan soft-skill, atau sering disebut sebagai 21st Century Skills,” jelasnya saat membuka Gelar Wicara Virtual Ngorbit, Ngobrol Digital Bareng Digital Talent Scholarship2020 dari Aula Anantakupa, Kementerian Kominfo, Jakarta, Selasa (6/10/2020).
Niken menyatakan keahilan digital di Abad 21 mencakup empat kompetensi yang dibutuhkan untuk percepatan transformasi digital di Indonesia.
“Saya pun menyebutnya sebagai 4C, yaitu Critical Thinking, Creativity, Collaboration, serta Communication. Kombinasi dari kecakapan-kecakapan inilah yang paling dibutuhkan untuk akselerasi transformasi digital menuju digital society diIndonesia,” tandasnya.
Baca: Info BMKG Kamis, 8 Oktober 2020: Gelombang Tinggi Capai 4 Meter di Samudra Hindia Selatan Jawa - NTB
Sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo mengenai Percepatan Transformasi Digital, Sekjen Kementerian Kominfo menyatakan saat ini terus mengembangkan roadmap transformasi digital.
Menurutnya, Kementerian Kominfo mengembangkan tiga pendekatan untuk pengembangan sumberdaya manusia digital di Indonesia.
Di level menengah, melalui Program Digital Talent Scholarship, Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kementerian Kominfo mengadakan pelatihan gratis untuk membekali anak muda dengan keahlian yang dibutuhkan industri.
“Seperti Big Data Analytics, Cybersecurity, Cloud Computing, Web Developer, Cyber Operations, Data Analyst, Digital Marketing, Graphic Designer, IT Perbankan, IT Project Management, dan Smart City,” tuturnya.
Niken menyatakan ada pula pendekatan dasar melalui literasi digital dalam program Gerakan Nasional Literasi Digital yang biasa dikenal sebagai Siberkreasi.
Selain itu Digital Leadership Academy yang membutuhkan para stakeholders dengan keahlian yang lebih tinggi seperti pada level Chief-Level Practitioner, Degree Holder, dan Expert Level.
Baca: Maruf Amin Tekankan Pentingnya Keterampilan Digital Bagi Guru Selama Pandemi Covid-19
Ini adalah untuk advance digital skill yang juga bekerja sama dengan berbagai perusahaan global.
“Nah DTS ini pada level intermediate atau level untuk upskilling atau peningkatan kecakapan yang telah dimiliki maupun reskilling atau pelatihan kecakapan baru untuk sumber daya manusia bidang digital,” tandasnya.
50 Ribu Peserta Pelatihan Daring
Sekjen Kementerian Kominfo menyatakan tahun ini, Program Digital Talent Scholarship 2020 memberikan beasiswa pelatihan intensif bagi lebih dari 50.000.
“Ini bagian program pembangunan prioritas nasional, dan ditujukan untuk masyarakat umum, utamanya angkatan kerja muda hingga aparatur sipil negara di bidang teknologi informasi dan komunikasi sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing bangsa di era Industri 4.0,” tuturnya.
Menurut Sekjen Niken, Kementerian Kominfo menargetkan agar sumberdaya manusia digital Indonesia memiliki kompetensi dan bisa bersaing dengan negara lain.