Kejaksaan Agung Kebakaran
Sekelumit Cerita Petugas Damkar Padamkan Api yang Melalap Gedung Kejaksaan Agung
Petugas pemadam kebakaran berjibaku memadamkan kobaran api di gedung Kejaksaan Agung
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Petugas pemadam kebakaran berjibaku memadamkan kobaran api di gedung Kejaksaan Agung, Jalan Sultan Hasanudin Dalam Nomor 1, Kramat Pela, Kebayoran Baru,
Jakarta Selatan.
Si Jago Merah 'melahap' gedung Kejaksaan Agung, Sabtu (22/8/2020) sekira pukul 19.00 WIB.
Kobaran api tak kunjung padam hingga keesokan harinya.
Api baru bisa dipadamkan 12 jam kemudian.
Puluhan unit mobil pemadam kebakaran terus menyemprotkan air ke arah gedung.
Baca: Pemerintah Jamin Keamanan Semua Berkas Perkara yang Sedang Ditangani Kejaksaan Agung
Para petugas pemadam kebakaran terlihat beristirahat sejenak sekira pukul 13.00 WIB.
Mereka melepaskan Alat Pelindung Diri (APD) di depan gedung Kejaksaan Agung.
Seragam mereka kotor, sesekali menyeka keringat dan menyingkirkan debu di wajah.
Mengguyurkan air botol mineral dari atas kepala, merenggangkan tubuh di trotoar jalan.
Seorang petugas pemadam kebakaran, Yusuf Setiawan (37), mengaku piket dari pagi.
Baca: Pimpinan Komisi III DPR: Kejaksaan Agung Tak Boleh Terpecah Konsentrasinya Berantas Kasus Besar
"Di dalam suhu panas masih tinggi. Masih banyak tumpukan bara," ujarnya kepada Tribun Network,
Minggu (23/8/2020).
Yusuf merupakan Kepala Pleton Pasar Minggu Grup C.
Menurutnya, kesulitan dalam melakukan pendinginan, lantaran masih ada asap tebal di dalam gedung.
"Banyak tumpukan kertas, lemari yang terbakar. Kesulitan asap tebal, suhu panas tinggi. Kita
tidak bisa masuk," tuturnya.
Selama 16 tahun bertugas sebagai petugas pemadam kebakaran, kata Yusuf, gedung di Kejaksaan Agung menjadi gedung terbesar yang pernah ditanganinya.
"Kalau gedung paling besar. Capai tidak dirasa, yang penting tugas selesai walaupun letih
supaya cepat padam. Saat ini proses pendinginan dan penyisiran," imbuh Yusuf.
Baca: Politikus NasDem Minta Stop Segala Spekulasi Terkait Peristiwa Kebakaran di Kejaksaan Agung
Usai beristirahat, Yusuf bersama tim petugas pemadam kebakaran lainnya kembali mengenakan APD lengkap untuk melakukan penyisiran di dalam gedung.
Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, Satriadi Gunawan, mengatakan api yang membakar Gedung Utama Kejagung RI berhasil dipadamkan sejak pukul 06.30 WIB.
Pihak pemadam kebakaran masih melakukan pendinginan pada tiap lantai.
Satriadi mengungkapkan, sebanyak 130 personel dikerahkan untuk melakukan proses pendinginan di Gedung Kejagung RI.
Dia mengaku, proses pemadaman yang dilakukan pada Sabtu (22/8/2020) sangat sulit.
"Karena memang struktur bangunan mudah terbakar dan memang ada perambatan, bangunan
cukup luas dan menyambung antar lantai. Itu mengakibatkan mudahnya perambatan api ke
enam lantai," tutur Satriadi.
Polisi Interogasi
Pihak kepolisian telah memeriksa sejumlah saksi kebakaran.
Pemeriksaan saksi dilakukan bersama dengan penyelidikan yang dilaksanakan oleh Tim Laboratorium Forensik (Labfor) dan Inafis (Indonesia Automatic Finger Print Identification System).
Diutarakan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat usai meninjau lokasi kebakaran, Minggu, (23/8/2020).
"Ada beberapa orang yang dalam kapasitasnya diinterogasi dalam Berita Acara Interview untuk
mengumpulkan berbagai macam keterangan," katanya.
Pemeriksaan dilakukan di dua lokasi.
Pertama yakni di Polres Jakarta Selatan dan yang ke dua di Polda Metro Jaya.
Hasil interogasi akan digunakan bahan pemeriksaan tim Laboratorium Forensik Mabes Polri.
"Dalam rangka untuk menerima informasi yang menjadi bahan bagi pemeriksa dari Puslabfor Polri untuk olah TKP," katanya.
Baca: Tim Pemadam Pertamina Ikut Bantu Padamkan Kebakaran di Kejaksaan Agung
Mereka yang diperiksa di antaranya petugas pengamanan dalam Kejagung, serta pegawai Kejagung yang mengetahui Blueprint bangunan.
"Untuk jumlahnya terus berkembang, belum bisa kita sampaikan detil," tuturnya.
Puslabfor Polri sudah mengamankan Closed-Circuit Television (CCTV).
Ade mengatakan pihaknya bakal menelusuri isi rekaman CCTV tersebutuntuk mengungkap penyebab kebakaran.
"Ada CCTV yang sudah diamankan, tapi hasilnya belum bisa kita lihat. Tadi yang pertama
diamankan tim adalah CCTV, sehingga diharapkan bisa menjawab pertanyaan apa yang terjadi
sebenarnya," kata Ade.(tribun network/nis/wly)