Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Bantah Sekolah Jadi Klaster Penularan Covid-19, Ini Klarifikasi Kemendikbud

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membantah kabar yang menyatakan sekolah menjadi klaster baru penyebaran virus corona

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Adi Suhendi
Tribunnews/Jeprima
Ilustrasi: Sejumlah siswa melakukan kegiatan belajar mengajar bersama sistem online di ruang aula Kelurahan Jatirahayu, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (5/8/2020). Di tengah pandemi Covid-19, proses belajar mengajar dilakukan tanpa tatap muka, pembelajaran daring pun diberlakukan. Namun keterbatasan sarana perangkat, fasilitas, dan ekonomi menjadi salah satu kendala yang harus di hadapi oleh masyarakat setempat. Demi memudahkan siswa/pelajar di Kota Bekasi, Pemerintah Kota Bekasi tepatnya di Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, memfasilitasi warganya dalam belajar online dengan menyediakan WiFi gratis di ruang aula Kelurahan Jatirahayu. Tribunnews/Jeprima 

"Ini adalah contoh praktik yang baik dari proses persiapan menghadapi pembukaan tatap muka. Ini Gubernur Kalimantan Barat melakukan swab tes terhadap guru dan random test terhadap peserta didik. Hasilnya 14 peserta didik adalah reaktif dan 8 guru reaktif," ungkap Jumeri.

Dirinya mengatakan sekolah belum beroperasi saat pemeriksaan tersebut. Akibat hasil tersebut, pembelajaran tatap muka di Pontianak ditunda.

Kemudian peristiwa di Tulungagung, Jawa Timur.

Jumeri mengatakan penularan Covid-19 pada satu siswa di daerah tersebut terjadi bukan saat pembelajaran tatap muka.

Baca: Julukan Baru, Covid-19 Disebut Penyakit Seribu Muka

Satu orang siswa tersebut terpapar corona dari ayahnya yang berprofesi sebagai pedagang.

Siswa ini berinteraksi dengan empat siswa lain yang menjalani pembelajaran jarak jauh secara berkelompok.

"Empat siswa lain sudah isolasi, meskipun mereka dites tdk positif. Ya negatif. Ini kejadian di Tulungagung, nah ini merupakan ekses dari PJJ yang ternyata negatif dan ini ditemukan di Tulungagung," tutur Jumeri.

Kasus terakhir di Rembang, Jawa Tengah, yang terjadi di SMK Negeri 1 Gunem.

Jumeri mengungkapkan ada guru-guru yang positif di sebuah sekolah sebelum kegiatan belajar mengajar dibuka.

Menurutnya, penularan bukan terjadi di sekolah karena belum ada SMK yang membuka layanan tatap muka. Guru ini justru tertular dari pejabat daerah setempat.

Sebelumnya, akun Twitter @laporcovid membeberkan sejumlah klaster yang terjadi di lingkungan pendidikan setelah pemerintah mengizinkan pembelajaran tatap muka di zona hijau dan kuning.

Dalam cuitan awalnya, akun @laporcovid menanyakan tindakan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim terkait merebaknya virus corona di lingkungan sekolah.

Tribunnews.com telah meminta izin kepada admin @laporcovid terkait cuitannya soal klaster Covid-19 di sejumlah sekolah.

"KABAR Saat PBM tatap muka dimulai, bermunculan klaster2 baru penularan Covid dari Sekolah dari berbagai daerah. Konsekuensi serius dari kebijakan @Kemdikbud_RI !! Apa tindakanmu Kak @Nadiem_Makarim?" cuit akun @laporcovid pada Rabu (12/8/2020).

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved