Virus Corona
Prediksi Terbaru Jokowi Soal Puncak Pandemi Covid-19: Kalau Melihat Angka, Agustus atau September
Presiden Joko Widodo memprediksikan puncak pandemi Covid-19 di Indonesia diperkiraan pada Agustus atau September.
Melainkan, memberikan tanggapan atas lonjakan kasus yang terjadi.
"Tolong tidak usah memberikan laporan tapi apa yang saya sampaikan itu tolong diberikan tanggapan," kata Jokowi.

Baca: Jokowi Berharap Sanksi Bagi Pelanggar Membuat Masyarakat Lebih Patuh terhadap Protokol Kesehatan
Biasanya dalam rapat terbatas penanganan Covid-19, Presiden akan memberikan pengantar.
Lalu para menteri menyampaikan laporan kerja yang telah dilakukan.
"Saya harapkan nanti yang disampaikan adalah bukan laporan."
"Apa yang harus kita kerjakan, problem lapangannya apa dan pendek-pendek," katanya.
Jokowi siapkan sanksi pelanggar protokol kesehatan
Dalam kesempatan yang sama, Presiden juga mengatakan tengah menyiapkan sanksi bagi pelanggar protokol kesehatan virus corona atau Covid-19.
Hal itu buntut dari banyaknya masyarakat melanggar protokol dan menyebabkan kasus corona meningkat.
"Yang kita siapkan sekarang ini untuk ada sanksi, sanksi."
"Karena yang kita hadapi sekarang ini protokol kesehatan yang tidak dilakukan secara disiplin," kata Presiden.
Misalnya, masih ada 70 persen masyarakat di suatu wilayah yang tidak menggunakan masker.

Baca: Jokowi Ingatkan agar Hati-hati dalam Kegiatan Pendidikan Berbasis Asrama
Oleh karena itu, pemerintah akan menyiapkan regulasi yang mengatur pemberian sanksi pada masyarakat yang tidak mentaati protokol kesehatan.
"Di sebuah provinsi kita survei. Ada 30 persen, yang 70 persen engga pakai masker."
"Ini gimana? Jadi kita siapkan baru pada posisi regulasi yang bisa memberikan sanksi," katanya.
Adapun bentuk sanksinya saat ini masih digodok oleh pemerintah.
Kemungkinan dalam bentuk denda, kerja sosial atau dalam bentuk sanksi tindak pidana ringan (Tipiring) lainnya.
"Masih kita bicarakan, dalam bentuk denda mungkin dalam bentuk kerja sosial atau dalam bentuk Tipiring."
"Masih dalam pembahasan saya kira itu akan berbeda," tegasnya.
(Tribunnews.com/Maliana/Taufik Ismail)