Jumat, 3 Oktober 2025

Virus Corona

Gubernur Ganjar: Hanya Orang Gila yang Tega Korupsi Saat Bangsa Berjuang Melawan Covid-19

Ganjar berpendapat hanya orang gila yang masih tega melakukan perbuatan korupsi saat elemen bangsa berjuang melawan virus corona.

Istimewa
Ganjar Pranowo. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tidak menampik kondisi pandemi seperti ini rentan terjadi praktik korupsi. Ia mengingatkan, jangan sampai ada yang nekat melakukan korupsi di tengah masa pandemi virus corona.

"Yang masih berpikir korupsi di masa saat ini. Sudah laknak dunia-akhirat," tegas Ganjar‎ dalam sebuah diskusi online via aplikasi zoom, Sabtu (9/5/2020).

Ganjar juga berpendapat hanya orang gila yang masih tega melakukan perbuatan korupsi saat elemen bangsa berjuang melawan virus corona.

"Kita doain bareng, itu dilaknat dunia akhirat. Dan memang hanya orang gila saja‎, kalau hari ini bertindak kotor, korupsi. Benar-benar itu kotor sekali," ungkap Ganjar.

Ganjar berpesan seharusnya semua pihak termasuk para kepala daerah menyelamatkan rakyat bukan mengambil uang rakyat.

Dia kembali menegaskan menghadapi persoalan di tengah pandemi memang tidak mudah.

Berkali-kali Ganjar mengingatkan jangan mengambil uang rakyat.

"Kita harus yakin bisa selesaikan ini dengan sederet regulasi, kebijakan yang ada. Hentikan keluhan dan selesaikan persoalan," tambahnya.

Baca: Viral Curhatan Perempuan soal Alat Kontrasepsi IUD, Biaya Mahal Tidak Ada Jaminan

Dalam diskusi kemarin, ‎Wali Kota Bogor, Bima Arya menjabarkan upaya pengawasan yang telah dilakoni dirinya dan jajaran.

"Situasi ini benar-benar tidak mudah. Lagi perang harus menolong banyak orang tapi sesuai aturan dan logistik sudah mau habis. Rentang hulu-hilir banyak, harus pastikan sumber pendanaan, tepat aturan, pengiriman bantuan tepat target dan pengawasan‎," ungkap Bima Arya.

Dalam pengawasan, Bima Arya mengaku sudah sering mewanti-wanti jajarannya hingga camat dan lurah jangan sampai melakukan penyelewengan.

Jika terbukti dirinya tidak segan menyeret kasus itu ke ranah pidana.

‎"Warga saya umumkan, bagi warga yang merasa ada penyelewengan silakan datang langsung ke Balaikota. Begitu saya umumkan, puluhan emak-emak yang tidak punya Handpone untuk melaporkan online langsung datang," imbuhnya.

Bima Arya melanjutnya setidaknya per hari ada 50-100 emak-emak yang mengadu dan seluruhnya dilayani dengan baik.

Disisi lain kanal pengadilan via hotline 112 dan beberapa aplikasi juga berjalan.

Dalam diskusi kemarin, Ganjar Pranowo sempat berbagi cerita, mempelajari ilmu virologi di tengah pandemi virus corona.

Baca: Kabar Terbaru Mantan Menteri ESDM Ignasius Jonan, Kini Sibuk Bercocok Tanam, Lihat Potretnya!

Ilmu virologi merupakan cabang biologi yang mempelajari makhluk suborganisme terutama virus. ‎Ganjar tidak segan bertanya langsung pada para ahli.

Puncaknya saat Ganjar mendapat tawaran dari beberapa pihak soal alat disinfektan yang disemprotkan ke manusia untuk mencegah virus corona.

"Saya ini ditawari macam-macam sampai alat untuk menyemprot desinfektan ke orang," ucap Ganjar.

Selanjutnya Ganjar langsung menghubungi dokter hingga pakar menanyakan apakah aman jika desinfektan disemprotkan ke tubuh manusia.

Hasilnya mencengangkan ternyata jika disemprotkan ke tubuh manusia malah berbahaya.

Bisa mengakibatkan kanker dalam jangka waktu beberapa tahun ke depan.

"‎Setelah dapat penjelasan itu, saya jawab enggak mba maaf, saya tidak pakai alat itu," kata dia.

Berlanjut Ganjar mendapat tawaran lain yakni menyemprotkan jalan menggunakan desinfektan. Kembali Ganjar menambah ilmu virologinya.

Baca: BMKG: Peringatan Dini Minggu, 10 Mei 2020, Waspada Cuaca Ekstrem di Sejumlah Wilayah

Ganjar mengaku sempat meminta gambar atau penampakan dari virus corona.

Ganjar ingin melihat apakah virus tersebut memiliki sayap sehingga bisa terbang sampai ke jalan.

"Ada lagi yang tawarkan Pak Ganjar di Jateng lakukan penyemprotan di jalanan. Maaf ya kalau semprot jalanan saya rasa konyol, virus kan tidak bisa terbang. Saya belajar virologi saya minta gambar virusnya tu seperti apa. Ternyata tidak punya sayap, jadi tidak bisa terbang. Virus ini tidak hidup di jalan. Virus hanya hidup di inang yang hidup," ungkap Ganjar.

Ganjar menambahkan virus corona menular melalui droplets dan bukan terbang sendiri. Virus diterbangkan ‎dengan tekanan-tekanan tertentu yang namanya droplets. (tribun network/ther)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved