Jumat, 3 Oktober 2025

Virus Corona

Hadapi Virus Corona, Pimpinan DPR Serukan Masyarakat Ikuti Arahan Pemerintah

Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mengikuti arahan pemerintah, dalam menekan penyebaran virus corona at

TRIBUNNEWS.COM/Firda Fitri Yanda
Wakil Ketua DPR, Azis Syamsuddin 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mengikuti arahan pemerintah, dalam menekan penyebaran virus corona atau covid-19.

"Pemerintah dan DPR tidak bisa sendiri, harus bersama masyarakat menjaga kebersihan dalam rangka meredam virus corona," ujar Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin kepada wartawan, Selasa (17/3/2020).

Menurut Azis, pemerintah telah mengimbau masyarakat untuk tidak panik menghadapi virus corona, di mana langkah pencegahannya dengan menjaga kebersihan diri maupun lingkungan.

"DPR mendukung pemerintah dalam mengani corona dan mudah-mudahan Menteri Kesehatan bisa berkomunikasi dengan berbagai pihak, untuk bagaimana langkah-langkah yang efisien dan efektif berantas penyebaran covid-19," tuturnya.

Azis menilai, penanganan virus corona di Indonesia lebih baik dari negara lain, seperti contohnya Australia yang belum melakukan pengecekan suhu tubuh setiap orang secara masih di moda transportasi maupun pusat keramaian.

"Australia belum melakukan secara masif, tapi Indonesia malah sudah pengecehan suhu tubuh," ucap Azis.

Diketahui, Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto menyebut ada penambahan jumlah kasus terinfeksi virus corona atau covid-19 pada hari ini menjadi 172 orang.

Dia merinci, ada penambahan sebanyak 12 kasus, pada Minggu (15/3/2020) lalu. Sehingga sampai tanggal 15 Maret menjadi 146 kasus.

"Data terakhir yang kita rilis adalah 134 orang confirm positif dengan angka kematian 5 orang. malam sudah saya cek lagi ada penambahan kasus di data sore sampai dengan malam hari sebanyak 12 kasus sehingga sampai dengan tanggal 15 (Maret) menjadi 146 kasus," ujar Achmad Yurianto dalam keterangan persnya di Kantor BNPB, Jakarta, Selasa (17/3/2020).

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved