Virus Corona
Setelah Telepon PM Singapura, Jokowi Hubungi Dirjen WHO Bicarakan Virus Corona
Presiden mengatakan pemerintah terus melakukan upaya untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona yang sudah dinyatakan sebagai Pandemi global.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pemerintah terus melakukan upaya untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona yang sudah dinyatakan sebagai Pandemi global.
Salah satunya dengan berkoordinasi dengan negara-negara tetangga.
Baca: Sembuh, 9 ABK Diamond Princess Pulang Bawa Sertifikat Bebas Corona
Jokowi mengatakan tiga hari lalu telah menelepon Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong untuk membicarakan pintu masuk ke dua negara.
Hal itu untuk mengantisipasi pergerakan orang yang sudah terinfeksi virus.
"Tiga hari lalu saya telah telepon PM Lee Hsien loong terutama berbicara perbatasan di Batam, apa yang telah dilakukan dan apa yang akan dilakukan," kata Jokowi di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, Jumat, (13/3/2020).
Setelah menelpon PM Singapura, Presiden juga akan menelepon Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Ia akan menyampaikan perkembangan informasi penanganan Corona di Indonesia dan menanyakan informasi mengenai perkembangan virus tersebut.
"Sore ini saya akan bertelpon dengan dirjen WHO untuk mendapatkan informasi dan kami informasikan apa yang telah kami kerjakan," katanya.
Pemerintah menurutnya terus berupaya terbuka dengan menyampaikan informasi secara reguler setiap hari.
Meskipun menurutnya tidak semua informasi dapat disampaikan ke Publik.
"Untuk cegah kesimpangsiuran informasi. Jubir telah kita tunjuk kita tahu semuanya," katanya.
Kementerian juga menurut presiden telah meluncurkan video layanan masyarakat agar memahami virus tersebut.
Baca: 1 Pasien Corona Kabur dari RS, Achmad Yurianto Buka Suara
Tujuannya agar masyarakat bisa mengantisipasi dengan tepat.
"Call center juga telah dibuat di 119. Kominfo dan polri juga terus mengawasi dan tindak penyebaran hoaks mengenai covid-19. Lalu tentang pengawasan dan respons cepat untuk cegah penyebaran yang lebih besar juga serius kami lakukan," pungkasnya.