Erick Thohir Bagikan Pengalaman jadi Menteri: Selalu Berikan yang Terbaik
Erick Thohir berbagi pengalamannya sebagai orang muda yang berada dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
"Padahalkan sama, pilihan tidak ada yang sempurna, tapi paling tidak the best effort yang diberikan itu harus kita coba," kata Erick.
Sementara itu Mendikbud Nadiem Makarim mengaku tekanan akan selalu ada dimanapun.
Namun jangan lupa, cara untuk menghadapi tekanan tersebut juga selalu ada.
Meski mengaku sempat stres saat awal berkarier di pemerintahan, namun demi pendidikan Indonesia menjadi lebih baik ia mencoba untuk cepat beradaptasi dan bekerja sebaik mungkin.
"Awalnya lumayan stres sih, sekarang meditasi lebih sering untuk menenangkan hati," kata Nadiem.
"Enggak apa-apa kita sakit-sakitan, karena dampak yang dapat dilakukan dalam dunia pendidikan itu adalah 10 hingga 20 tahun kedepan," tegasnya.
"Jadinya itu yang bikin saya semangat terus," imbuhnya.

Nadiem juga tak memungkiri saat ini apapun yang menyangkut dirinya akan mudah dipolitisasi.
"Apapun yang kita lakukan bisa diplintir ke sesuatu hal yang bukan dimaksudkan," jelasnya.
"Dan emang itu yang bikin semarak di berbagai media," ujarnya.
Namun seiring berjalannya waktu Nadiem dapat lebih santai menghadapi itu semua.
"Tapi ya lama-lama karena sudah beberapa kali terjadi, kita juga lebih kalem saja sekarang," imbuhnya.
"Itu adalah bagian normal menjadi figur menteri gitu," tegasnya.
Baca: Bayar SPP Pakai GoPay, Nadiem: Itu Bukan Kebijakan Kemendikbud
Dalam kesempatan itu Nadiem juga memberikan tanggapannya soal inovasi baru pembayaran uang sekolah menggunakan GoPay kini tengah ramai diperbincangkan.
Diketahui sebelum menjabat sebagai Mendikbud, Nadiem merupakan CEO Go-Jek sebuah perusahaan transportasi dan penyedia jasa berbasis daring yang beroperasi di Indonesia dan sejumlah negara Asia Tenggara.
Menurut Nadiem, Kementerian Pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud) tidak mengurusi terkait metode pembayaran SPP untuk sekolah swasta.
"Itu kan enggak ada urusannya sama sekali dengan Kemendikbud," jelasnya.
"Sekolah-sekolah kayak swasta kan menerima apa pun cara pembayaran, dia mau pilih bank apa," imbuhnya.
"Dia mau ke metode pemilihan pembayaran apa itu bukan urusan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan," tegasnya.
(Tribunnews.com/Isnaya Helmi Rahma)