Virus Corona
Kesaksian WNI di Atas Kapal Pesiar Diamond Princess di Yokohama Jepang
Penumpang tersebut sudah merasa bosan berada di atas kapal pesiar Diamond Princess meskipun mendapat perlakuan sangat baik dari operatornya.
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pasangan suami istri warga Indonesia yang menjadi penumpang dan kru Indonesia di atas kapal Diamond Princess mengungkapkan perasaan dan pengalamannya selama dikarantina di kapal pesiar tersebut sehubungan dengan mewabahnya virus corona.
"Syukurlah kita dapat pengembalian uang semua 100 persen, ya lumayan bisa mengurangi stres saya," kata penumpang suami istri asal Indonesia kepada Tribunnews.com, Minggu (9/2/2020) malam.
Penumpang tersebut sudah merasa bosan berada di atas kapal pesiar Diamond Princess meskipun mendapat perlakuan sangat baik dari operatornya.

"Kita dapat makanan baik, bebas untuk olahraga, tetapi tentu harus pakai masker dan mendapat termometer serta sarung tangan gratis semua. Kadang ada pertunjukan membuat stres berkurang sedikit," kata dia yang meminta agar tidak diidentifikasikan jati dirinya.
Makanan spesial juga diberikan oleh pihak operator, "lactose free meal" dengan isi seperti telur, sayur, buah-buahan dan lain-lain.
Sementara itu kru WNI yang ada di kapal tersebut kepada Tribunnews.com merasa sangat stres karena kontrak kerjanya telah selesai.
Baca: Beda Sikap Menteri Jokowi Tanggapi Isu Pemulangan WNI Eks ISIS, Prabowo Vs Menag Fachrul Razi
Baca: Jadi Calo Motor Sport, Penghasilan Calvin Dores Rp 1-3 Juta Per Hari
"Saya ingin cepat pulang, keluarga sudah menunggu di rumah prihatin juga dengan keadaan di sini," kata kru tersebut.
Dia juga merasa sangat lelah dengan kerjaannya sekarang ini karena ada wabah corona.
"Alhamdullillah saya dan kita semua di kapal para kru Indonesia sehat semua. Namun ya kecapaian juga sih karena tidak biasa keadaannya," kata dia.
Tidak biasa yang dimaksud adalah karantina yang dilakukan pemerintah Jepang selama dua minggu dan rencananya 19 Februari baru boleh ke luar dari kapal dan pulang ke rumah masing-masing.

"Mendingan saya kerja biasa ketimbang saat ini, banyak larangan. Ya mengerti sih karena ada wabah penyakit jadi kita harus hati-hati sekali menghadapinya. Demikian pula menghadapi tamu banyak yang stres, mudah tersinggung. Bbahaya kalau tidak sabar-sabar menghadapi mereka," tambahnya.
Pasokan air minum cukup banyak 2 kali tiap botol 2 liter.
Demikian pula tiap jam para penumpang diketuk pintunya untuk monitor kesehatan penumpang dan keberadaannya (menampung keluhan jika ada).
Baca: Lokasi Resepsi Dekat Karantina Virus Corona, Calon Pengantin di Natuna Nyaris Gagal Nikah
Baca: Bertambah 6, Penumpang Kapal Pesiar Diamond Princess yang Terinfeksi Corona Menjadi 70 Orang
Konsultasi bagi yang stres juga dilakukan dokter yang ada di dalam kapal.