Jumat, 3 Oktober 2025

Virus Corona

Kesaksian WNI di Atas Kapal Pesiar Diamond Princess di Yokohama Jepang

Penumpang tersebut sudah merasa bosan berada di atas kapal pesiar Diamond Princess meskipun mendapat perlakuan sangat baik dari operatornya.

Editor: Dewi Agustina
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Surat pengembalian semua uang penumpang plus dapat credit (milleage) Princess 100 persen yang terbit Minggu (9/2/2020) malam sekitar jam 22.00 waktu Jepang 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pasangan suami istri warga Indonesia yang menjadi penumpang dan kru Indonesia di atas kapal Diamond Princess mengungkapkan perasaan dan pengalamannya selama dikarantina di kapal pesiar tersebut sehubungan dengan mewabahnya virus corona.

"Syukurlah kita dapat pengembalian uang semua 100 persen, ya lumayan bisa mengurangi stres saya," kata penumpang suami istri asal Indonesia kepada Tribunnews.com, Minggu (9/2/2020) malam.

Penumpang tersebut sudah merasa bosan berada di atas kapal pesiar Diamond Princess meskipun mendapat perlakuan sangat baik dari operatornya.

Kapal Pesiar Diamond Princess
Kapal Pesiar Diamond Princess (Tribunnews.com/ Richard Susilo)

"Kita dapat makanan baik, bebas untuk olahraga, tetapi tentu harus pakai masker dan mendapat termometer serta sarung tangan gratis semua. Kadang ada pertunjukan membuat stres berkurang sedikit," kata dia yang meminta agar tidak diidentifikasikan jati dirinya.

Makanan spesial juga diberikan oleh pihak operator, "lactose free meal" dengan isi seperti telur, sayur, buah-buahan dan lain-lain.

Sementara itu kru WNI yang ada di kapal tersebut kepada Tribunnews.com merasa sangat stres karena kontrak kerjanya telah selesai.

Baca: Beda Sikap Menteri Jokowi Tanggapi Isu Pemulangan WNI Eks ISIS, Prabowo Vs Menag Fachrul Razi

Baca: Jadi Calo Motor Sport, Penghasilan Calvin Dores Rp 1-3 Juta Per Hari

"Saya ingin cepat pulang, keluarga sudah menunggu di rumah prihatin juga dengan keadaan di sini," kata kru tersebut.

Dia juga merasa sangat lelah dengan kerjaannya sekarang ini karena ada wabah corona.

"Alhamdullillah saya dan kita semua di kapal para kru Indonesia sehat semua. Namun ya kecapaian juga sih karena tidak biasa keadaannya," kata dia.

Tidak biasa yang dimaksud adalah karantina yang dilakukan pemerintah Jepang selama dua minggu dan rencananya 19 Februari baru boleh ke luar dari kapal dan pulang ke rumah masing-masing.

Bendera Jepang bertulisakan
Bendera Jepang bertulisakan "Kekurangan Obat" digantung di kapal Diamond Princess (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

"Mendingan saya kerja biasa ketimbang saat ini, banyak larangan. Ya mengerti sih karena ada wabah penyakit jadi kita harus hati-hati sekali menghadapinya. Demikian pula menghadapi tamu banyak yang stres, mudah tersinggung. Bbahaya kalau tidak sabar-sabar menghadapi mereka," tambahnya.

Pasokan air minum cukup banyak 2 kali tiap botol 2 liter.

Demikian pula tiap jam para penumpang diketuk pintunya untuk monitor kesehatan penumpang dan keberadaannya (menampung keluhan jika ada).

Baca: Lokasi Resepsi Dekat Karantina Virus Corona, Calon Pengantin di Natuna Nyaris Gagal Nikah

Baca: Bertambah 6, Penumpang Kapal Pesiar Diamond Princess yang Terinfeksi Corona Menjadi 70 Orang

Konsultasi bagi yang stres juga dilakukan dokter yang ada di dalam kapal.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved