Virus Corona
WNI Positif Virus Corona di Singapura Minta Identitasnya Disembunyikan
“Yang bersangkutan tidak mau nama atau identitas diinfokan bahkan ke keluarga juga tidak boleh,” ungkap Maptuha
Sementara itu kasus penularan kepada WNI tersebut karen sang majikan yang bekerja di toko obat di Singapura kera berinteraksi dengan turis asal China.
Saat ini majikan dari WNI tersebut juga tengah mendapatkan perawatan untuk mengatasi novel corona virus yang pertama mewabah di Wuhan, China.
WNI tersebut memang tidak bersedia data dirinya diinformasikan terkecuali jenis kelaminnya yakni perempuan dan berusia 41 tahun.
Baca: Kemenaker Pastikan Kondisi WNI Positif Corona di Singapura Stabil
Informasi terkait WNI tersebut dikomunikasikan dari Kementerian Kesehatan kepada Kedutaan Besar Republik Indonesia di Singapura.
“Yang bersangkutan tidak mau nama atau identitasnya diinfokan bahkan ke keluarga juga tidak boleh. Pemerintah Singapura ada aturan perlindungan melindungi privasi seseorang itu,” pungkas Maptuha.
Sempat kesulitan dapat akses
Satu orang Warga Negara Indonesia (WNI) yang bekerja di Singapura sedang mendapatakan perawatan intensif karena dinyatakan positif mengidap virus corona.
Terkait kabar tersebut, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Masyarakat Kementerian Kesehatan, Anung Sugihantono menyebutkan pihaknya tidak tahu informasi detilnya hanya informasi secara umum saja.
Baca: Kemenkes Sebut Belum Ada Warga Positif Virus Corona di Indonesia
“Berkaitan dengan kasus tidak sampai detail kepada kondisi tetapi lebih kepada kasus identitasnya siapa dan apa yang terjadi,” ucap Anung melalui sambungan video call saat konferensi pers di Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Kamis (6/2/2020).
Memang ada keterbatasan terkait hal-hal yang ditanyakan terkait kondisi WNI tersebut yang di Singapura bekerja sebagai asisten rumah tangga.
“Kalau ditanya kondisinya seperti apa, terus terang dari Kemenkes Indonesia tidak tahu, dan tidak diberikan akses secara bebas untuk menanyakan hal-hal semacam ini,” ucap Anung.
Memang ada sistem kerahasiaan terkait kondisi pasien sebelum ada izin dari pasien untuk membuka informasi.
“Di Indonesia juga gitu kita tidak bisa membuka kesehatan perseorangan kecuali atas izin yang bersangkutan,” kata Anung.
Sementara itu dugaan penularan kepada WNI tersebut karena sang majikan kerap berinteraksi dengan turis asal China.