Virus Corona
WNI Dikarantina di Natuna, Jokowi Ucapkan Terima Kasih pada Warga: Butuh Kebesaran Hati
Presiden Joko Widodo berterima kasih pada warga Natuna lantaran bersedia daerahnya digunakan sebagai lokasi karantina WNI dari Wuhan, China.
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo berterima kasih pada warga Natuna lantaran bersedia daerahnya digunakan sebagai lokasi karantina WNI dari Wuhan, China.
"Saya juga terima kasih ke masyarakat Natuna yang juga sudah memberikan lampu hijau karena ini saudara-saudara kita sendiri," kata Jokowi dikutip dari Kompas.com.
"Saya kira kita memerlukan kebesaran hati seluruh masyarakat Indonesia. Apapun itu adalah saudara-saudara kita," ujar Presiden

Menurut Jokowi, pemerintah memiliki beberapa opsi daerah untuk karantina, sebelum memutuskan Pulau Natuna.
Antara lain, Biak di Papua dan Morotai di Maluku Utara.
Namun, setelah ditimbang-timbang, Natuna dipilih karena fasilitasnya lebih lengkap dibanding lainnya.
"Memang kemarin ada beberapa alternatif. Ada yang kemarin Morotai misalnya, Biak."
"Karena kita memerlukan untuk turun itu memerlukan landasan sehingga (pesawat) kita bisa turun," ungkap Jokowi.
Selain kelengkapan fasilitas, pemerintah juga membandingkan kesiapan tim medis diantara tiga pilihan lokasi tersebut.
"Tidak semua pulau bisa dipakai. Kita mengukur tingkat kesiapan tim kesehatan yang ada di situ."
"Sehingga keputusan dari tim adalah di Natuna," jelasnya.
Sebelumnya, masyarakat Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau menolak rencana pemerintah pusat menjadikan daerahnya sebagai tempat karantina virus corona.
Mereka terang-terangan menolak kedatangan WNI yang dipulangkan dari Wuhan, China dengan melakukan ujuk rasa.
Bahkan, unjuk rasa tersebut nyaris berujung anarkis, saat beberapa warga membakar ban mobil dan di tengah jalan menuju bandara.
Masyarakat menyampaikan enam tuntutan kepada pemerintah pusat.