Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Jokowi Meminta Kebesaran Hati Masyarakat Natuna Soal Observasi 238 WNI dari Wuhan

Presiden Jokowi meminta masyarakat khususnya yang berada di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau untuk berbesar hati menerima keputusan pemerintah.

Penulis: Isnaya Helmi Rahma
TRIBUNNEWS.COM/TAUFIK ISMAIL
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) 

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menjelaskan alasan Kabupaten Natuna ini menjadi tempat observasi tersebut.

Menurutnya tidak semua pulau dapat digunakan sebagai tempat observasi.

Bahkan pemerintah telah mengajukan beberapa tempat alternatif, namun semua tidak memenuhi persyaratan yang ada.

Baca: Warga Tegas Tolak Karantina di Natuna, Tokoh Masyarakat: Kalau Bisa Jangan Sampai Habis 14 Hari

"Memang kemarin ada beberapa alternatif. Ada yang kemarin Morotai misalnya, Biak," ujarnya.

"Karena kami memerlukan untuk turun itu memerlukan landasan sehingga (pesawat) kita bisa turun," jelasnya.

Sehingga setelah melalui berbagai pertimbangan, Natuna dinilai sebagai pulau yang paling siap untuk hal tersebut.

"Tidak semua pulau bisa dipakai. Kita mengukur tingkat kesiapan tim kesehatan yang ada di situ. Sehingga keputusan dari tim adalah di Natuna," tegasnya.

Warga Natuna Tolak Keras Karantina WNI dari Wuhan di Natuna

Gelombang massa aksi unjuk rasa masyarakat Natuna terus memuncak, tidak hanya di pintu Bandara Udara Raden Sajad, juga di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Natuna, Provinsi Kepri, Senin (3/2/2020).
Gelombang massa aksi unjuk rasa masyarakat Natuna terus memuncak, tidak hanya di pintu Bandara Udara Raden Sajad, juga di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Natuna, Provinsi Kepri, Senin (3/2/2020). (Tribunbatam.id/Beres Lumbantobing)

Dikutip dari Kompas.com, warga Natuna terus melakukan unjuk rasa terhadap karantina WNI dari Wuhan di tempat mereka. 

Bahkan unjuk rasa tersebut nyaris berujung anarkis lantaran ada beberapa warga yang membakar ban mobil di tengah jalan menuju bandara.

Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Natuna Haryadi mengatakan, ada enam tuntutan yang diminta warga Natuna untuk pemerintah pusat.

Berikut enam tuntutan yang diminta masyarakat Natuna kepada pemerintah pusat:

1. Pemerintah daerah dapat menjadi penyambung lidah kepada pemerintah pusat.

2. Meminta agar WNI dari Wuhan untuk dipindahkan karantinanya di KRI milik TNI, kemudian, KRI tersebut ditempatkan di lepas pantai.

3. Meminta agar pemerintah daerah dan pusat memberikan kompensasi berupa jaminan kesehatan seperti posko layanan darurat dan cepat.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved