Eksklusif Tribunnews
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo: Impor Bukan Haram, tapi yang Untung Siapa?
Setelah menjabat Menteri Pertanian selama 100 hari, Syahrul Yasin Limpo, merasa hasil kerjanya tidak buruk.
Alhamdulillah 100 hari itu aman, berkat kerja sama semua stakeholder mulai dari para bupati, gubernur, termasuk sesama menteri. Semua dalam kendali positif. Tidak ada harga yang melonjak.
Pada saat ini di sejumlah daerah mengalami curah hujan cukup tinggi sehingga terjadi banjir dan tanah longsor, apakah ini sampai mengganggu ketersediaan pangan?
Hal itu memang masalah tapi tidak sampi mengganggu. Ada sekira 82 ribu hektare areal pertanian yang tergenang, 4.800 hektare di antaranya yang puso. Tapi sekali lagi saya katakan, di Kementerian Pertanian sudah menyiapkan cadangan.
Baca: Mentan Syahrul Yasin Limpo Harap Kebutuhan Pangan Terpenuhi
Oleh karena itu asuransi pertanian menjadi. Asuransi akan membayar kerugian manakala terjadi bencana.
Asuransi pertanian belum menjadi budaya di Indonesia. Tahun depan harus dipaksakan karena pemerintah telah menggelontorkan kredit usaha rakyat (KUR) pertanian kurang lebih Rp 50 triliun.
Penerima KUR wajib masuk dalam kelompok tani, dan kelompok tani wajib hukumnya punya asuransi sehingga kalau ada masalah ada yang menutupi kerugian.
Bagaimana cara memantau kondisi pertanian saat ini?
Kami sekarang ini mempersiapkan tengah mempersiapkan AWR (agriculture war room itu/ruang pemantau pertanian) untuk melihat langsung seperti apa kondisi di setiap kecamatan, termasuk potensinya secara real time.
Mudah-mudahan Maret 2020 sudah selesai semuanya. Kalau sudah tuntas semua, AWR kita itu terbaik di dunia. Bahkan Food and Agriculture Organization (FAO/ Organisasi Pangan dan Pertanian PBB) mengakui ini yang terbaik di dunia.
Baca: Ini Bukti Mentan Syahrul Yasin Limpo Berbakti dan Patuh kepada sang Ibu
Setelah itu ada masalah pertanian sampaikan ke saya, ada di desa mana, kecamatan apa, kabupaten apa, bisa langsung saya buka. Bisa dilihat di situ kondisi riilnya.