PKS Kritik Kunjungan Menhan ke Luar Negeri, Prabowo: Kita Butuh Keliling, Harus Pelajari Alutsista
Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto menanggapi kritikan yang diarahkan kepadanya terkait kunjungannya ke luar negeri.
Ia mengatakan, kepergian Prabowo ke luar negeri tersebut telah melalui keputusan rapat terbatas menteri dan presiden.
"Ya dalam rapat terbatas (diminta Jokowi). Dalam rapat-rapat bidang pertahanan. Satu lagi, (PKS) jangan genit," imbuhnya.

Kritikan PKS
Sebelumnya, Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera mengingatkan, pesan Presiden Jokowi yang sempat menyatakan bahwa kunjungan atau studi ke luar negeri, bisa dilakukan melalui ponsel.
"Pak Jokowi saat 16 Agustus 2019 lalu mengingatkan agar meminimalkan kunjungan ke luar negeri. Bahkan secara demonstratif beliau menunjukkan via HP-nya, kunjungan luar negeri bisa melalui HP (ponsel). Dunia sudah terkoneksi," kata Mardani, dikutip dari Kompas.com, Jumat (17/1/2020).
Mardani mengatakan, kunjungan kerja ke luar negeri harus memiliki tujuan yang jelas.
"Kunjungan ke luar negeri monggo saja dilakukan, tetapi mesti dipastikan return on investment-nya jauh lebih baik," kata dia.
Politisi PKS itu juga menyebut, semua hasil kunjungan harus disampaikan secara transparan.
"Semua perlu disampaikan kepada publik secara transparan," ujar Mardani.

Mardani mengatakan, suatu kewajaran jika Prabowo mendapatkan sorotan dari publik soal kunjungan kerja yang dilakukan.
Menurutnya, hal tersebut berkaitan dengan kepentingan rakyat dan menggunakan anggaran yang bersumber dari rakyat.
"Semua pejabat publik mesti siap untuk mendapat pengawasan dari publik. Karena dana yang digunakan memang dana masyarakat," imbuh Mardani.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (Kompas.com/Tsarina Maharani)