Kamis, 2 Oktober 2025

Komisi IV DPR RI: NTB Mampu Menjadi Lumbung Benih Nasional

Potensi perbenihan Nusa Tenggara Barat (NTB) sangatlah besar. Berbagai jenis benih pangan dapat diproduksi disini.

Editor: Content Writer
dok. Kementan
Kunjungan Kerja Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Dirjen Tanaman Pangan, Direktur Perbenihan, dan Direktur Perbenihan Hortikultura ke NTB. 

TRIBUNNEWS.COM - Potensi perbenihan Nusa Tenggara Barat (NTB) sangatlah besar. Berbagai jenis benih pangan dapat diproduksi disini. "NTB agar menjadi lumbung benih nasional," demikian disampaikan Daniel Johan, Wakil Ketua Komisi IV, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) saat Temu Wicara dengan Produsen Penangkar di Pulau Lombok, NTB pada hari Jumat 17/1/2020.

Lebih lanjut Daniel mengatakan pangan kita harus mandiri dan berdaulat, benihnya juga harus mandiri.

"Kita bisa belajar dari NTB yang mampu meningkatkan Nilai Tukar Petani (NTP) dan menurunkan angka kemiskinan karena geliat pertanian. Selanjutnya NTB harus naik kelas lagi di bidang perbenihan," ujarnya.

Daniel berharap Pemerintah Daerah bisa jadi avalis/penjamin bagi produsen benih, penangkar dan petani untuk akses ke Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan mengaktifkan anggaran APBD yang tersedia.

"Tidak hanya itu, Pemerintah Daerah dan pelaku usaha perbenihan juga harus komitmen menggiatkan penangkar di wilayahnya dan mengakomodir pemasaran produk benihnya," tambahnya.

“Tahun depan saya optimis bisa melakukan Launching di NTB sebagai Lumbung Benih Nasional,” jelasnya.

Hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan Mentan Syahrul Yasin Limpo saat mengunjungi industri benih beberapa waktu lalu. Mentan berkeyakinan bangsa ini mampu mandiri benih karena memiliki potensi benih luar bisa dan kualitas sdm unggul. Industri perbenihan menurutnya mampu memperkuat ekonomi bangsa, membuka akses lapangan kerja dan memperluas ekspor.

Mandiri Produksi Benih

Untuk diketahui NTB sudah mampu memproduksi benih padi dan kedelai sendiri untuk memenuhi kebutuhan di wilayahnya.

Guna memproduksi padi 2,4 juta ton gabah kering giling di NTB, kini 96 persen kebutuhan benih padi sudah diproduksi dari wilayah sendiri. Jenis benihnya Ciherang, Inpari, Situbagendit dan lainnya.

Kini NTB sedang giat memproduksi beras kelas premium untuk memasok ke daerah lain.

Benih kedelai pun juga sudah diproduksi di wilayah sendiri. Sedangkan benih jagung hibrida dan sayuran masih didatangkan dari luar NTB. Ini menjadi tantangan sendiri untuk membangkitkan industri benih.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi, meminta mantapkan sistem perbenihan padi dan kedelai di NTB sehingga bisa memasok benih ke daerah lain.

"Kalau sistemnya sudah baik, tugas selanjutnya bangkitkan industri jagung sehingga minimal memasok kebutuhan di wilayahnya.
Kita bersama sama menarik investor untuk bermitra dengan penangkar," ujarnya.

Menurutnya setidaknya sudah ada dua investor yang komitmen membangun industri benih jagung di NTB. Juga ada satu investor untuk membangun industri benih komoditas lainnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved