Minggu, 5 Oktober 2025

Bicara Tentang Minat Baca, Nadiem Makarim Cerita Tentang Keahlian Istrinya Main Candy Crush

Nadiem Makarim menyontohkan kemahiran sang istri, Franka Franklin, memainkan permainan Candy Crush.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Fahdi Fahlevi
Nadiem Makarim di Kemendikbud, Senayan, Jakarta, Selasa (3/12/2019). 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim, menyebut minat membaca siswa tidak dapat dipaksakan.

Menurut Nadiem, untuk meningkatkan minat membaca kepada anak-anak harus dengan pengajaran yang menyenangkan.

Menurutnya, harus ada perubahan pola pengajaran agar anak menyukai membaca.

Baca: Nadiem Makarim Minta Perundungan di Sekolah Tidak Disepelekan

"Perubahan paradigma kita dari memaksakan anak belajar apa yang menurut kita terbaik berubah menjadi memberi apapun anjuran kepada anak-anak kita, apapun dukungan untuk membaca, apapun yang dia cintai, apapun yang dia sukai," ujar Nadiem di Kemendikbud, Senayan, Jakarta, Selasa (3/12/2019).

"Dari situlah akan menjadi compounding effect di mana dia akan merasa bahwa membaca adalah suatu hal yang baik, dan secara otomatis apapun yang kita enjoy kita pasti semakin lama akan semakin baik dalam skill itu," tambah Nadiem.

Baca: Cerita Nadiem Makarim Akhirnya Dapat Pujian Sang Ibunda setelah Berjuang Puluhan Tahun

Nadiem menyontohkan kemahiran sang istri, Franka Franklin, memainkan permainan Candy Crush.

Menurut Nadiem, akibat kegemaran dan kesenangan, sang istri dapat mencapai level tinggi pada permainan itu.

"Mungkin seperti main game ya. Sama kaya main game ya. Bagaimana sih kita bisa jadi level 123 di Candy Crush, istri saya sudah melampaui, mungkin upper 5 persen. Itu karena kesenangan kita menjadi lebih baik," ungkap Nadiem.

Baca: Najwa Shihab Soroti Kekayaan saat Tanya Alasan Jadi Menteri,Jawaban Nadiem Makarim Tuai Tepuk Tangan

Menurut Nadiem, kunci dari penanaman peningkatan literasi justru tidak bisa dipaksa.

Nadiem juga menceritakan bagaimana proses dirinya belajar bahasa Inggris dan Indonesia.

Mantan CEO Gojek ini mengaku belajar kedua bahasa tersebut dari film dan permainan.

"Nah itu kuncinya literasi itu di situ. Bukan dipaksa mengikuti ini struktur kata. Saya belajar bahasa Inggris dan bahasa Indonesia pun tidak dengan diajarin tapi dengan mencintai materi buku film dan game di mana bahasa itu menjadi paham," ucap Nadiem.

Kemampuan Membaca dan Matematika Siswa Indonesia Berada Pada Peringkat 72 dari 77 Negara

Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) yang berpusat di Paris, Perancis, merilis Program Penilaian Pelajar Internasional atau Programme for International Student Assessment (PISA) 2018.

Dalam penilaiannya, Indonesia termasuk dalam negara yang dinilai melalui PISA.

Berdasarkan hasil PISA 2018 menunjukkan kemampuan siswa Indonesia dalam membaca, meraih rata-rata skor 371.

Sementara untuk sains rata-rata skor siswa Indonesia yakni 396, dan matematika yakni 379.

Baca: Indonesia Masuk Kriteria Valentino Rossi untuk Menggelar Seri Penutup MotoGP di Masa Depan

Penilaian ini membuat Indonesia berada di peringkat 72 dari 77 negara.

Indonesia hanya memiliki skor yang lebih baik dibandingkan Maroko, Lebanon, Kosovo, Republik Dominika, dan Filipina.

China, Singapura, Hongkong, Macao, dan Estonia menjadi lima negara tertinggi dalam peringkat PISA.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim, menyebut penilaian dari PISA memberikan perspektif baru untuk mengukur pendidikan di Indonesia.

Baca: Begini 3 Cara Cek Lolos atau Tidak, Seleksi Administrasi CPNS 2019, Jangan Login SSCN di Tanggal Ini

"Kenapa laporan PISA sangat penting, yang pertama ini memberikan kita perspektif. Kenapa perspektif itu penting, karena memberikan kita suatu insight yang baru, suatu angle baru. Bukan untuk hanya mengukur kita tapi untuk menunjukan hal hal yang tidak sadari pada diri kita," ujar Nadiem Makarim dalam sambutannya di Kemendikbud, Senayan, Jakarta, Selasa (3/12/2019).

Menurut Nadiem, penilaian yang dilakukan PISA merupakan masukan berharga untuk mengevaluasi dan membenahi sistem pendidikan di Indonesia.

Baca: Membongkar Harta Kekayaan Nadiem Makarim, Dia Buka-bukaan di Acara Najwa Shihab

"Hasil penilaian PISA menjadi masukan yang berharga untuk mengevaluasi dan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia yang akan menjadi fokus Pemerintah selama lima tahun ke depan," tutur Nadiem.

Mantan CEO Gojek ini juga menekankan pentingnya peningkatan kompetensi untuk meningkatkan kualitas untuk menghadapi tantangan zaman.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved