Kasus First Travel
Kisah Eli Korban First Travel, 'Saya Harus Bangun Pukul 3 Malam, Saya Tabung Sedikit demi Sedikit'
Usahanya untuk menabung selama ini, diawali berjualan di pagi hari. Setiap hari Eli harus bangun pukul 03.00 WIB.
"Saya cari tambahan demi bisa menuaikan ibadah. Bisa tidak bisa, saya setorkan RP 5 juta untuk bedua,"
Baca : Di ILC TvOne, Juru Bicara Korban First Travel Mengaku Mencari Keadilan Layaknya Detective Conan
Seusai perjuangan Eli itu, rupanya dia juga tidak jadi diberangkatkan.
"Tapi akhirnya apa? Di bulan Ramadhan pun saya tidak diberangkatkan,"
Pedangan nasi uduk itu menuturkan masih mencoba mencari keadilan.
Uangnya yang berharga yang tidak kunjung kembali.
Dan janji untuk memberangkatkannya ke Tanah Suci juga tidak terealisasi.
"Sampai saat ini saya mencoba mencari keadilan. Mungkin bagi First Travel atau pemerintah terkait, uang saya itu tidak berharga. Tapi untuk saya uang itu sangat berharga sekali,"
Eli mengatakan uang yang dia setorkan sangat berharga.
Usahanya untuk menabung selama ini, diawali berjualan di pagi hari.
Setiap hari Eli harus bangun pukul 03.00 WIB.
"Saya harus bangun jam 3 malam. Saya harus jualan dipagi hari. Saya harus ngumpulin sedikit demi sedikit,"
Kini, sang Ibunda sudah meninggal, (17/09/2019).
Baca : Cak Imin Tak Penuhi Panggilan KPK sebagai Saksi TPK Penerimaan Hadiah Proyek Kementerian PUPR 2016
Ibunda dari Eli meninggal sebelum kerinduannya untuk ibadah ke Tanah Suci tercapai.