Jumat, 3 Oktober 2025

Istana Beri Perhatian Nasib Guru Honorer yang Digaji Rp 75 Ribu di Kabupaten Sikka Flores

Untuk menuju ke SDN Kepiketik, harus menggunakan kendaraan roda dua dan empat. Kondisi jalan cukup memprihatinkan.

Editor: Johnson Simanjuntak
Kolase KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO/SSCASN
Sejumlah guru honorer yang tergabung dalam Federasi Guru Honorer (FGH) Jawa Barat menggelar aksi di depan Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, memprotes upah mereka yang masih di bawah standar kelayakan, Rabu (18/5/2011) dan syarat P3K/PPPK tenaga Pendidik atau Guru di tahun 2018 lalu 

Untuk diketahui, kisah guru honorer yang mengadukan nasib mereka bukan baru pertama ini. Sebelumnya ada Megayanti, guru asal Pemalang, Jawa Tengah yang ‎mengeluh langsung pada Presiden Jokowi mulai dari pendapatan hingga sertifikasi.

Semua keluhan Megayanti disampaikan pada Jokowi saat Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI) menemui Jokowi di Istana Negara, Jumat (11/1/2019) silam.

Baca: Oknum Guru Honorer di Buleleng Dibui Seusai Ajak Siswi SMK Threesome Bersama Selingkuhannya

Megayanti blak-balakan dia mengajar sejak 2009. Selama 10 tahun mendidik hidupnya penuh keprihatinan. Honornya Rp 50 ribu per bulan. Alhamdulilah, tiga tahun belakangan honornya naik menjadi Rp 150 ribu.

Sementara itu, dalam rapat terbatas di Kantor Presiden‎, Jakarta, Kamis (31/10/2019) Jokowi memberikan pesan khusus pada Nadiem dalam hal kemajuan pendidikan di tanah air.

Jokowi mengingatkan Nadiem terkait kondisi pemerataan pendidikan Indonesia, standarisasi kualitas pendidikan, kurikulum hingga harapannya untuk penerapan teknologi dalam sistem pendidikan.

Mantan Wali Kota Solo itu menegaskan Indonesia bukan hanya Jakarta melainkan ada provinsi lainnya. Presiden meminta Nadiem betul-betul memperhatikan wilayah lain di Indonesia seperti Halmahera, Rote, dan lainnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved