Maskapai Penerbangan Garuda-Sriwijaya Memanas: Rekening Diblokir, Penumpang Terlantar
Hubungan maskapai Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air dikabarkan kembali memanas. Pemblokiran rekening perusahaan hingga penumpang terlantar.
Maintenance pesawat dan akomodasi kru pesawat dikatakan menjadi penyebab membengkaknya utang.
Setelah bergabung dengan Garuda Indonesia, maskapai Sriwijaya Air menggunakan jasa GMF AeroAsia untuk maintenance.
Biaya yang dikeluarkan menjadi lebih mahal.
Sebelumnya, maintenance maskapai Sriwijaya Air melakukan maintenance sendiri.
Hal lain adalah akomodasi kru penerbangan.
Semenjak bergabung bersama Garuda Indonesia, para kru pesawat diharuskan tinggal di hotel.
Baca: Kerja Sama dengan Garuda Dilanjutkan, Penerbangan Sriwijaya Air Kembali Aman?
Padahal, Sriwijaya Air mengaku memiliki asrama untuk menampung awak penerbangan.
"Menurut persepsi Sriwijaya, utang malah bertambah dan membengkak selama dikelola oleh Garuda. Maksud dari kerja sama ini kan untuk meningkatkan kapabilitas Sriwijaya agar bisa membayar utangnya kepada BUMN," tuturnya.
Penumpang Sriwijaya Air Terlantar
Dikabarkan penerbangan Sriwijaya Air mengalami pembatalan tanpa alasan jelas.

Hal tersebut mengakibatkan terlantarnya penumpang Sriwijaya Air, Kamis (7/11/2019).
Dilansir melalui Kompas.com, terjadi kerumunan di depan meja petugas ruang tunggu Bandara Soekarno-Hatta Tangerang.
Mereka adalah para penumpang yang berusaha mendapatkan kejelasan penerbangan.
Penumpang Sriwijaya Air, Krisna (78) mengaku berada di bandara sejak pukul 06.15 WIB.
Ia hendak menuju Lampung dengan jadwal penerbangan pukul 07.00 WIB.