Rabu, 1 Oktober 2025

Kabinet Jokowi Maruf

Ikut 'Berkeringat' Dukung Jokowi, 3 Partai Koalisi Ini Justru Tak Dapat Kursi di Kabinet

Inilah tiga partai koalisi yang tidak mendapat satu kursi pun di kabinet. Padahal mereka ikut 'berkeringat' dukung Jokowi di Pilpres 2019.

Penulis: Sri Juliati
Editor: Daryono
Tribunnews.com
Jokowi memperkenalkan menteri dan wakil menterinya dengan gaya lesehan di tangga Istana. 

Terkait tidak adanya menteri atau wakil menteri dari Hanura di Kabinet Indonesia Maju, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Hanura, Bona Simanjuntak, menyampaikan kekecewaannya.

"Kalau istilah Pak Erick Thohir berkeringat, kami berdarah-darah (saat pilpres)," ujar Bona dalam diskusi bertajuk 'Kabinet Bikin kaget' di kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu (26/10/2019).

Ia juga mengatakan, kadernya belum ikhlas.

"Kalau ikhlas, kader belum. Kami masih menunggu ke depan, masih terus bergulir," ujar dia, dikutip dari Kompas.com.

Meski menyatakan belum ikhlas, Bona menyebut Hanura tetap pada sikapnya tidak akan menjadi oposisi.

"Kalau oposisi kami tidak, kami dukung dari awal," katanya lagi.

Bona juga menyebut, sebetulnya Hanura sudah mengajukan nama-nama SDM unggul yang berasal dari partainya.

"Pasti diajak bicara, ketum pasti diajak bicara. Kemudian bahkan bercanda waktu itu, daftar nama sudah canda-canda biasa."

"Pada dasarnya kami memberikan SDM kami yang luar biasa yang mumpuni kepada Pak Jokowi, tetapi yang ini juga bagian dari pada hak prerogatif beliau," kata Bona.

2. Partai Bulan Bintang (PBB)

Bila Hanura merasa kecewa karena tidak ada kadernya yang jadi menteri atau wakil menteri, lain halnya dengan PBB.

PBB yang ikut membantu Jokowi di Pilpres 2019 mengaku tidak kecewa walau tidak ada satu pun kader PBB di Kabinet Indonesia Maju.

"Kami tidak kecewa, kami tidak bersedih, kami tidak merongrong karena itu adalah hak prerogatif presiden," kata Sekjen Partai Bulan Bintang (PBB) Ferry Noor, saat dihubungi, Minggu (27/10/2019).

Baca: Amien Rais: Kalau 6 Bulan Kabinet Jokowi Tak Bisa Apa-apa, Kita Jewer

Padahal, selain mendukung Jokowi, Ketua Umum PBB, Yusril Ihza Mahendra menjadi satu orang yang paling 'berkeringat' di Pilpres 2019.

Yusril Ihza Mahendra menjadi kuasa hukum Jokowi-Ma'ruf saat menghadapi gugatan sengketa Pilpres 2019 di MK.

Kuasa hukum Tim Kemenangan Nasional (TKN) Joko Widodo dan Maruf Amin, Yusril Ihza Mahendra bersama tim saat meluapkan kegembiraan usai mendengarkan hasil sidang putusan sengketa pilpres 2019 di Gedung MK, Jakarta Pusat, Kamis (27/6/2019). Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) menolak semua gugatan dari pemohon.
Kuasa hukum Tim Kemenangan Nasional (TKN) Joko Widodo dan Maruf Amin, Yusril Ihza Mahendra bersama tim saat meluapkan kegembiraan usai mendengarkan hasil sidang putusan sengketa pilpres 2019 di Gedung MK, Jakarta Pusat, Kamis (27/6/2019). Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) menolak semua gugatan dari pemohon. (Tribunnews/JEPRIMA)
Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved