Jumat, 3 Oktober 2025

Ini Klarifikasi KPK soal Isu-isu yang Menerpa Novel Baswedan

Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) mengklarifikasi tiga hal menyangkut penyidik senior KPK, Novel Baswedan.

Tribunnews.com/Ilham Rian Pratama
Novel Baswedan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) mengklarifikasi tiga hal menyangkut penyidik senior KPK, Novel Baswedan.

Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, setidaknya ada tiga informasi menyangkut Novel yang beredar di dunia maya yang patut diklarifikasi.

1. Foto Novel dan Anies Baswedan

Pertama, kata Febri, foto hitam putih Novel dan Gubernur DKI Jakarta Novel Baswedan duduk bersama seusai shalat di sebuah masjid.

Baca: Kebijakan Presiden Joko Widodo di Kalimantan Timur, Membuat Ribuan Warga Luar Pindah ke Balikpapan

Baca: Ramalan Zodiak Cinta Besok Sabtu 5 Oktober 2019, Scorpio Diperhatiin Doi, Libra Berbelit

Baca: Posisi di Ujung Tanduk, Giampaolo Akan Andalkan Pemain Veteran AC Milan

Baca: Mahasiswa Papua Jabodetabek Sampaikan Permintaan Maaf pada Warga Pendatang dan Serukan Perdamaian

"Foto itu kemudian dikaitkan-kaitkan seolah-olah berimplikasi dengan sebuah lembaran yang tertulis “Tanda Bukti Penerimaan Laporan/Informasi Dugaan TPK” kata Febri dalam keterangan pers, Kamis (3/10/2019).

Febri memastikan, informasi mengenai biaya Frankfurt Book Fair tahun 2015 oleh Pemprov DKI yang dikait-kaitkan dengan foto Novel dan Anies itu tidak benar.

"KPK memastikan dua hal tersebut tidak berhubungan. Perlu kami tegaskan, pengaduan masyarakat bersifat tertutup dan diproses di Direktorat Pengaduan Masyarakat yang berada di bawah Kedeputian Pengawas Internal dan Pengaduan Masyarakat," kata Febri.

Kedeputian itu merupakan kedeputian yang terpisah dengan tempat Novel bertugas, yaitu Direktorat Penyidikan pada Kedeputian Bidang Penindakan.

Dengan demikian, menurut dia, tidak memungkinkan bagi seorang penyidik untuk mengetahui, apalagi memengaruhi proses telaah dan analisis di Direktorat Pengaduan Masyarakat.

"Setelah kami cek, peristiwa dalam foto tersebut terjadi setelah shalat pada awal Juni 2017. Saat itu Novel masih dalam proses perawatan mata setelah operasi di Singapura," kata Febri.

Novel diserang dengan siraman air keras selesai shalat subuh pada 11 April 2017 lalu. Satu hari kemudian, ia dilarikan ke rumah sakit di Singapura untuk mendapatkan tindakan medis.

"Artinya pada awal Juni 2017 itu, Novel masih berada dalam perawatan intensif. Ada banyak pihak yang mengunjungi atau membesuk Novel di Singapura, termasuk Anies Baswedan yang masih memiliki hubungan saudara dengan Novel," kata dia.

Dengan adanya foto hitam putih dan foto laporan pengaduan masyarakat yang dikaitkan, kata Febri, muncul kesan seolah-olah hubungan saudara antara Novel dan Anies serta foto tersebut memengaruhi penanganan perkara di KPK.

Ia pun memastikan hal itu tidak terjadi karena KPK memiliki aturan tegas soal konflik kepentingan. "Ada larangan di undang-undang hingga aturan kode etik KPK," ucap Febri.

2. Foto Novel di bandara

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved