Jumat, 3 Oktober 2025

SMP Berbasis Pesantren Bina Insan Mulia Cirebon Luncurkan Program Unggulan

SMP IT Bina Insan Mulia memiliki jam belajar yang sangat singkat, hanya dalam 4 jam dalam 1 hari. Dari jam 7.30 sampai jam 11.30.

Editor: Husein Sanusi
Istimewa
PESANTREN BINA INSAN MULIA CIREBON SIAPKAN SANTRI-SANTRI PROFESSIONAL BIDANG BROADCAST PERTELEVISIAN 

TRIBUNNEWS.COM - Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMP IT) Bina Insan Mulia merupakan salah satu unit pendidikan yang dimiliki oleh Pesantren Bina Insan Mulia dan juga merupakan SMP berbasis pesantren terbesar di Kabupaten Cirebon.

Sistem pembelajaran di SMP IT Bina Insan Mulia menggunakan kurikulum nasional di bawah Kementerian Pendidikan yang dikhususkan pada mata pelajaran yang di-UN-kan serta menggunakan kurikulum pesantren yang dikhususkan pada bidang-bidang keagamaan, yaitu kitab kuning yang merupakan tradisi pesantren di Indonesia.

SMP IT Bina Insan Mulia memiliki jam belajar yang sangat singkat, hanya dalam 4 jam dalam 1 hari. Dari jam 7.30 sampai jam 11.30. Meski demikian,  jumlah jam pelajarannya tetap, yaitu 8 jam pelajaran. Artinya, satu mata pelajaran hanya berlangsung 30 menit saja. Ini sudah mencakup pelajaran sekolah dan pelajaran pesantren di dalamnya.

Untuk metode pembelajaran, SMP IT Bina Insan Mulia tidak sekedar menggunakan monolog, tetapi menggunakan audio visual dimana di setiap kelas disediakan LED. Selain untuk menunjang pembelajaran,  juga digunakan untuk hiburan saat istirahat ba’da dzuhur hingga ashar.

Selain sekolah, seluruh siswa dibekali skill melalui beberapa program unggulan. Pertama, program pengajaran al-Quran dengan metode Qiroati selama 1-2 semester.

Qiroati adalah metode dalam membaca al-Qur’an secara langsung dan menerapkan kebiasaan membaca tartil sesuai kaidah tajwid. Dengan program ini semua siswa SMP IT Bina Insan Mulia mampu membaca al-Qur’an dengan tartil, lancar, dan sesuai denga kaidah tajwid.

Setelah menyelesaikan program Qiroati, siswa bisa memasuki program kedua, yaitu program Tahfidz selama 1 semester. Program ini menerapkan metode intensive learning yang mengharuskan karantina selama 6 bulan dalam satu area.  Siswa yang mengikuti program Tahfidz ini tidak diperkenankan sekolah selama 1 semester dengan tujuan agar lebih fokus pada  hafalan. 

Program unggulan  ketiga adalah bahasa Inggris dengan menggunakan kurikulum BEC Pare-Kediri beserta sistem pembelajarannya dan tenaga pengajar yang didatangkan langsung dari BEC Pare.  Target minimum program ini adalah seluruh siswa mampu berkomunikasi dalam bahasa Inggris dengan lancar dan benar. Seluruh siswa wajib berkomunikasi dengan bahasa Inggris sehari-hari.

Program unggulan keempat adalah nahwu shorof dengan  metode Tamyiz. Siswa dikenalkan ilmu nahwu shorof dengan lebih mudah dan menyenangkan melalui musik dan bait-bait syair dalam bahasa Indonesia sehingga siswa dapat memahami ilmu nahwu shorof dasar dengan mudah dan lebih cepat.

Program unggulan kelima adalah bahasa Arab yang difokuskan pada penguasaan percakapan harian sederhana dengan metode seperti di pesantren modern pada umumnya. Program ini menerapkan kurikulum al-‘arabiyah linnasiin dengan target siswa bisa menguasai percakapan harian bahasa Arab dengan cepat.

Waktu yang digunakan untuk melaksanakan 5 program di atas ba’da ashar , ba’da maghrib, dan ba’da shubuh.

Untuk pengembangan wawasan, seluruh santri bisa mengikuti program unggulan berikutnya, yaitu homestay ke beberapa negara, seperti Singapura, Malaysia, China dan Amerika.

Tujuannya untuk membangkitkan minat para santri melanjutkan pendidikan setinggi-tingginya, khususnya di luar negeri. Melalui kegiatan ini juga para santri memperoleh banyak pengalaman dan pemahaman mengenai sistem pendidikan di luar negeri.

Program unggulan berikutnya adalah ekstrakurikuler.  SMP IT Bina Insan Mulia menyiapkan kegiatan ekstra bervariasi, baik yang bersifat internal dan eksternal. Program ekstra yang bersifat internal antara lain: memanah, berkuda, pencak silat, voli, futsal, kaligrafi, music dan band, dance, vocal group dan berenang setiap hari minggu.

Ditambah lagi dengan pengembangan ekskul dalam bidang mata pelajaran, yaitu pidato 3 bahasa (Indonesia, Aran dan Inggris), matematika dan sains. Dari sejumlah program ini sudah banyak melahirkan prestasi di berbagai bidang, baik lokal, regional, dan nasional. Selain itu juga, para santri menampilkan bakatnya di pentas seni dan budaya di tiap 3 bulan sekali.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved