Followernya 3 Juta Lebih, Mahfud MD akan Terus Memberikan Pencerahan Melalui Medsos
Di media mainstream dan online, Mahfud juga selalu menjadi rujukan, selalu hadir dimintai pendapat dalam semua peristiwa di RI.
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Salah satu selebritas medsos di Indonesia adalah Prof Mahfud MD. Dia adalah Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) periode 2008-2013, Menteri Pertahanan dan Menteri Kehakiman-HAM 2000-2001, Anggota DPR/MPR 2004-2008.
Pria kelahiran Sampang Madura tanggal 13 Mei 1957 ini setiap hari bercuit melalui akun Twitter-nya dan setiap cuitannya selalu viral.
Di media mainstream dan online, Mahfud juga selalu menjadi rujukan, selalu hadir dimintai pendapat dalam semua peristiwa di Republik Indonesia.
Berikut adalah tanya jawab singkat Tribunnews.com dengan Mahfud MD terkait kegemarannya bermain medsos.
Baca: Mulai Berlaku Besok, Simak 25 Ruas Jalan yang Terkena Ganjil Genap Hingga Denda Rp 500 Ribu
Tribun: Apakah Bapak membuat cuitan sendiri?
Mahfud MD: Iya, dong. Masa dibuat oleh admin. Tidak lah. Jari saya sendiri ini yang membuat cuitan-cuitan itu.

Tribun: Bapak sangat produktif membuat cuitan dan selalu sabar menjawab pertanyaan yang disampaikan nitizen.
Mahfud MD: Ya, itu menyenangkan bagi saya, apalagi banyak yang terlibat diskusi dengan berbagai tanggapan atas cuitan saya.
Tribun: Berapa follower Bapak saat ini?
Mahfud MD: Di atas 3 juta followers tapi kata mantan Dubes RI di Jepang Pak Lutfi cuitan-cuitan saya dibaca oleh 44 juta orang.
Baca: Alasan Pemeran Video Vina Garut Tak Menghadiri Pemakaman Mantan Suaminya, Rayya
Tribun: Bagaimana menghitungnya?
Mahfud MD: Katanya sih, Pak Lutfi punya alat deteksi. Setiap cuitan saya dibaca oleh berapa orang, di-retweet oleh berapa orang dan setiap yang meretweet punya follower berapa orang dan meretweet lagi secara berantai, ditambah dengan penyebaran ke berbagai GWA dan pengutipan oleh media mainstream dan online. Itu, kata Pak Lutfi ya.
Tribun: Ada yang bilang Bapak suka mengomentari semua hal di medsos.
Mahfud MD: Tidak juga. Yang bersifat keahlian saya hanya fokus pada tiga hal yaitu hukum, politik, dan keagamaan yang dibungkus dengan penguatan kebangsaan.